Suporter Minta Manajemen Evaluasi Wim
Menurunnya prestasi PSM Makassar sejak pindah kompetisi dari Liga Super Indonesia (LSI) ke Liga Primer Indonesia (LPI) disorot suporter.
Makassar,Tribun-Menurunnya prestasi PSM Makassar sejak pindah kompetisi dari Liga Super Indonesia (LSI) ke Liga Primer Indonesia (LPI) disorot suporter. Nurdin Taqwa, suporter PSM dari Barukang, menilai faktor pelatih merupakan penyebab utama menurunnya prestasi tim Ayam Jantan dari Timur.
"Sudah saatnya manajemen mengevaluasi kinerja Wim (Wilhelmus
Rijsbergen-Pelatih PSM). Sebab, sejak dia menangani tim ini, motivasi
bertanding pemain dan kerjasama tim yang sudah bagus saat masih
ditangani Robert menjadi kacau. Padahal, materi pemain hanya mengalami
sedikit perubahan," ujarnya, Senin (21/2) siang.
Dari lima pertandingan yang telah dilakoni Andi Oddang, lanjutnya, PSM
baru menang sekali, tiga kali draw dan sekali kalah. Parahnya, dari dua
pertandingan kandang hanya satu yang bisa dimenangkan PSM. Yakni saat
melawan Aceh United dengan skor 3-0. Satu pertandingan kandang lainnya
melawan Real Mataram berakhir imbang 1-1.
Menurut Nurdin yang juga manajer tim sepakbola amatir Barukang-Cambayya
(Barca) FC, kualitas Robert Albert yang menjadi pelatih PSM saat masih
di LSI dalam meracik strategi tim jauh lebih baik dari Wim. Robert juga
memiliki kemampuan manajerial yang bagus karena memiliki kemampuan dalam
memotivasi pemain. Termasuk, kelihaiannya dalam memprovokasi pemain
dari pinggir lapangan.
"Kemampuan Robert dalam melakukan pendekatan dan memotivasi pemain tidak
memiliki Wim. Padahal, hal tersebut sangat penting dimiliki seorang
pelatih agar pemain merasa diperhatikan," ujarnya.
Malahan, lanjutnya, beredar informasi jika Wim sering tidak mengajak
bicara pemain jika sedang marah pada pemain itu. Pelatih dengan sifat
seperti ini, tentu tidak bisa menjadi pelatih tim profesional. Hal
senada dikatakan Sul, suporter dari kelompok Red Gank.
Menurutnya, manajemen sudah harus mengevaluasi Wim dengan cara meminta
penjelasannya terkait hasil kurang bagus yang diraih PSM dalam lima
pertandingan. Jika manajemen menganggap Wim tidak dapat meningkatkan
performa tim, maka manajemen harus berani mendepaknya.(mam)
Latihan Stamina
Sorotan juga dilontarkan mantan pelatih fisik PSM, Benny Huwae. Namun,
pria yang akrab disapa Om Beny ini menyorot soal materi latihan fisik
yang diberikan Wim dalam latihan di Stadion Mattoanging, Senin (21/2)
siang.
"Saya baca di Tribun hari ini PSM mau latihan fisik. Tapi kok, yang
dilakukan di lapangan malah bermain bola," ujarnya usai menonton latihan
PSM. Pada latihan kemarin, program latihan yang diberikan Wim masih
seperti kemarin-kemarin.
Setelah jogging dan pemanasan sedikit, tim langsung melakukan gam.
Padahal, agenda latihan seperti yang dijelaskan Asisten Pelatih
Liestiadi adalah latihan fisik untuk peningkatan stamina. Latihan ini
diagendakan karena stamina anak-anak PSM selalu kedodoran dibabak kedua.
"Sepengatahuan saya, materi latihan fisik untuk peningkatan stamina itu
hanya tiga. Yakni sprint 10 meter-15 meter, latihan kelincahan dan
keseimbangan serta kecepatan. Ini saja yang diperlu dilakukan pelatih
untuk meningkatkan stamina pemain. Latihan yang dilakukan tadi itu bukan
latihan fisik tetapi bermain bola," tambahnya.(mam)