Pemain Fintech Sosialisasi ke Kampus, Dorong Mahasiswa Berwirausaha
Acara bertujuan memberi pengetahuan bagi masyarakat, khususnya mahasiswa dengan menyediakan sarana belajar dan berbagi ilmu.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Pemain fintech (financial technology) lending tanah air, Kredit Pintar dan Modal Nasional berkolaborasi menggelar sosialisasi Fintect di STIE YPUP Jl Andi Tonro Makassar, Sabtu (20/7/2019).
Acara bertujuan memberi pengetahuan bagi masyarakat, khususnya mahasiswa dengan menyediakan sarana belajar dan berbagi ilmu.
Berbagi ilmu melalui topik menarik dari pemain fintech, Asosiasi Fintech Pendanaan Indonesia (AFPI), dan juga regulator yakni Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Inovasi Dosen Unhas dalam Perawatan Pasien Kanker Usus
Entah Hatimu Terbuat dari Apa Jika Air Matamu Tidak Menetes Nonton Video Ruben Ini, Ada Olga & Jupe
Hadiri Bursa Inovasi Desa, Ini Pesan Bupati Luwu Timur
CEO dari Kredit Pintar Wisely Wijaya mengatakan, sebagai sarana berbagi pengetahuan, pandangan, dan tren industri fintech.
Acara ini juga menjadi tempat edukasi mengenai peran fintech yang dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian di Indonesia.
"Dan kontribusinya dalam memberikan akses keuangan bagi seluruh rakyat Indonesia," katanya.
Ia berharap masyarakat dapat memahami peran fintech di Indonesia.
"Kami siap menjadi platform memberikan kesempatan bagi seluruh masyarakat di Makassar, untuk dapat memiliki akses keuangan yang cepat dan aman," katanya.
Kredit Pintar sendiri merupakan fintech lending yang berbasis digital.
"Kami membantu masyarakat di seluruh Indonesia. Termasuk di Sulawesi Selatan untuk mendapatkan akses ke pendanaan," katanya.
"Dan mungkin tidak bisa didapatkan dari lembaga keuangan tradisional,” lanjut Wisely.
Inovasi Dosen Unhas dalam Perawatan Pasien Kanker Usus
Entah Hatimu Terbuat dari Apa Jika Air Matamu Tidak Menetes Nonton Video Ruben Ini, Ada Olga & Jupe
Hadiri Bursa Inovasi Desa, Ini Pesan Bupati Luwu Timur
Peningkatan akses internet serta kemajuan industri digital juga berdampak kepada bisnis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Kesulitan UMKM dalam mendapatkan layanan keuangan melatarbelakangi Modal Nasional untuk berinovasi melalui produknya dalam pembiayaan bagi UMKM dalam mengembangkan usahanya.
Perananan UMKM bagi perekonomian negara cukup besar karena mencakup 60 persen dari lapangan kerja serta menyumbang hingga 40 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Akan tetapi, secara umum UMKM dianggap unbankable karena memiliki keterbatasan jaminan yang menjadi penghambat pertumbuhan UMKM