TRIBUNWIKI: Akui Kabur dari Dewa, Simak Perjalanan Karier Ari Lasso

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Siapa yang tidak mengenal musisi ternama Ari Lasso.

Kariernya di blantika musik Indonesia memberi warna tersendiri.

Namun dalam perjalanan kariernya nampaknya tidak semulus apa yang dibayangkan.

Perjalananannya penuh lika liku dan berwarna.

Hal tersebut dibagikannya melalui akun YouTube The Soleh Solihun Show edisi Senin (15/7/2019).

Dilansir dari Tribun Medan, Ari bicara blak-blakan kala menjadi pecandu berat narkoba jenis sabu-sabu, hingga akhirnya hidup menderita dan hengkang dari grup band yang telah membesarkan namanya.

Ari Lasso menyebut narkoba membuat hidupnya hancur. Bukan cuma membuat ulah saat di band Dewa 19, tapi juga jatuh miskin.

Penyanyi bernama lengkap Ari Bernardus Lasso ini bercerita momen terburuk di kehidupannya tersebut, kepada Soleh Solihun di

Ari Lasso menceritakan pada tahun 1997 band DEWA 19 memutuskan untuk vakum sementara karena kedua personelnya, Ari Lasso dan Erwin Prasetya, mengalami ketergantungan narkoba.

Setelah tak lagi manggung bersama DEWA 19, Ari Lasso pun tak punya pendapatan. Ia jatuh miskin. Kemudian, Ari Lasso mengambil keputusan yang diakui sebagai momen terburuk dalam kariernya; yakni saat keluar dari band DEWA atau DEWA19.

Ari Lasso mengisahkan, bahwa dirinya sudah jadi pecandu berat narkoba sejak tahun 1994. Alasan mengonsumsi barang haram itu, aku Ari Lasso, yakni untuk membuat penampilannya selalu prima.

Mitos bahwa narkoba bisa membuat penyanyi selalu tampi prima itulah yang akhirnya membuat Ari Lasso makin terpuruk. Kecanduan terhadap sabu sudah berada pada kategori berat.

Mengenang masa lalu yang buruk itu, Ari Lasso pun lantas berpesan kepada semua orang agar tidak mencoba sabu serta jenis narkoba lainnya. "(Pakai sabu) mah hancur. Makanya jangan deh," ucap Ari Lasso dilansir TribunnewsBogor.com.

"Karena sabu bikin sensi ya ?" tanya Soleh Solihun.

"Bikin sensi, bikin ngaco lah. Jangan pernah ditiru guys !" ungkap Ari Lasso.