Gini Ratio Turun, Warga Miskin juga Berkurang 24.830 Ribu Jiwa di Sulsel
Akademisi Unhas, Anas Iswanto Anwar Makatutu mengatakan, secara keseluruhan untuk gini ratio Sulsel sudah mulai membaik.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Akademisi Unhas, Anas Iswanto Anwar Makatutu mengatakan, secara keseluruhan untuk gini ratio Sulsel sudah mulai membaik.
Ini terlihat dari data BPS Sulsel, pada Maret 2019, di mana tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Sulsel sebesar 0,389, turun dibandingkan Maret 2018 yang besarnya 0,397.
"Angka gini ratio turun semakin mendekati 0, artinya ketimpangan semakin mengecil," katanya via telepon, Senin (15/7/2019).
"Gini Ratio ini melihat ketimpangan pendapatan, yang bisa diartikan berpengaruh ke tingkat kemiskinan yang juga turun," ujarnya.
VIDEO: Lihat Aksi Kapolres Luwu Utara di Ajang Bhayangkara Off Road Adventure Parepare
Ini 3 Konten Kontroversial YouTube Rey Utami dan Pablo Benua, Selain Ikan Asin Komentari Syahrini
FOTO: Diskominfo Makassar Gelar Temu Wartawan dan OPD
Hal tersebut sejalan dengan jumlah penduduk miskin di Sulsel pada Maret 2019 sebanyak 767 ribuan jiwa,.
Kini mengalami penurunan sebesar 24.830 ribu jiwa jika dibandingkan dengan kondisi Maret 2018.
Secara detail, data BPS Sulsel memperlihatkan persentase penduduk miskin juga turun dari 9,06 persen kondisi Maret 2018 menjadi 8,69 persen pada Maret 2019.
"Persentase penduduk miskin mengalami penurunan baik daerah perkotaan maupun perdesaan selama periode Maret 2018-Maret 2019," kata Kepala BPS Yos Rusdiansyah.
Pada Maret 2019, sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan sebesar 75,09 persen,.
Sedangkan pada Maret 2018 sebesar 74,80 persen.
Sementara komoditas makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan adalah beras, rokok kretek filter.
VIDEO: Lihat Aksi Kapolres Luwu Utara di Ajang Bhayangkara Off Road Adventure Parepare
Ini 3 Konten Kontroversial YouTube Rey Utami dan Pablo Benua, Selain Ikan Asin Komentari Syahrini
FOTO: Diskominfo Makassar Gelar Temu Wartawan dan OPD
Juga bandeng, telur ayam ras, kue basah, gula pasir, mie instan, dan tongkol atau tuna atau cakalang.
Untuk komoditas bukan makanan, kontribusi terbesar terhadap Garis Kemiskinan adalah biaya perumahan, listrik, bensin, pendidikan, dan perlengkapan mandi.
Pada periode Maret 2018-Maret 2019, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) menunjukkan penurunan di daerah perkotaan,.
Di daerah perdesaan cenderung meningkat. (tribun-timur.com)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @fadhlymuhammad
Follow akun instagram Tribun Timur: