Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Warga Bulukumba Olah Sampah Jadi Pupuk Kompos, Segini Harganya

Sumardi merupakan warga Dusun Borong, Desa Balibo, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Penulis: Nurwahidah | Editor: Sudirman
asizalbar/tribunenrekang.com
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Diskepang) Enrekang Ahmad Fajar Muhiddin memperkenalkan pupuk organik cair yang diberi nama Cebek, kepanjangan dari Ceme Beke (urine kambing). 

TRIBUNBANTAENG.COM, BANTAENG - Warga Bulukumba Sumardi, berhasil mengelola sampah menjadi pupuk organik, atau pupuk kompos.

Sumardi merupakan warga  Dusun Borong, Desa Balibo, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Tim Voli Putri Toraja Juara Empat di Kejurda Kapolda Cup

Miliki Satu Saset Sabu, Dua Warga Maros Diringkus Polisi

Ia mulai memproduksi pupuk kompos sejak 2015. Bahkan saat ini, ia mampu memproduksi pupuk kompos ratusan karung / hari.

Sumardi mengatakan, bahwa saat ini banyaknya bahan baku yang tidak terpakai, dan hanya menjadi sampah saja.

"Untuk itu beberapa sampah yang ada dimasyarakat saya gunakan, untuk bahan pembuatan pupuk kompos,"katanya kepada Tribunbantaeng.com, Senin (8/7/2019)pagi.

Adapun bahan pembuatan pupuk seperti, serbuk gergaji, abu pembakaran batu merah, abu pembakaran padi, kotoran kuda dan sapi, sampah organik seperti daun-daunan.

Untuk harga pupuk kompos Rp 30 ribu perkarung, dengan kemasan 45 kg.

Beberapa kendala sering ia temui seperti, saat mencari bahan baku abu pabrik.

"Hanya ada pabrik mobil dan ini tidak menentu tempatnya. Jika ada abu pabrik lokasinya jauh, maka kami keluar Kabupaten mencarinya,"ujarnya.

Beberapa manfaat pupuk kompos adalah, untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia.

Apalagi selama ini pupuk kimia menurut penelitian, dapat merusak tatanan tanah, tanah menjadi tidak baik lagi, dan tanah semakin keras.

Suasana pembuatan pupuk kompos di Dusun Borong, Desa Balibo, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Suasana pembuatan pupuk kompos di Dusun Borong, Desa Balibo, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. (sumardi)

"Fungsi kedua mengembalikan unsur hara tanah, dan untuk mengaktifkan kembali siklus bakteri, yang selama ini rusak kerana pupuk kimia," tambah Sumardi.

Intinya pupuk ini berfungsi sebagai obat tanah, tanah yang rusak perlu diobati, sehingga solusinya kembali ke alam yaitu pupuk organik atau kompos.

"Pupuk kompos dapat digunakan untuk  semua tanaman seperti padi,  merica dan keladi dan lain-lain ,"tuturnya.

Ia mengaku saat ini, belum ada perhatian dari pemerintah.

"Saya berharap agar pemerintah memberikan bantuan mesin oppo atau pemecah daun,"ujar owner pembuatan pupuk organik atau pupuk kompos ini.

Laporan Wartawan TribunBantaeng.com, @ Nur_Wahidah_Saleh

Langganan Berita Pilihan 
tribun-timur.com di Whatsapp 
Klik Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved