TRIBUNWIKI: Ini Profil Rachmat Shaleh, Caleg DPRD Peraih Suara Terbanyak di Enrekang

TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG-Calon legislatif (Caleg) dari Partai Golkar, Rachmad Shaleh (45) berhasil terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Enrekang.

Bagaimana tidak, Pengurus HIPMI Enrekang ini berhasil lolos ke Parlemen Enrekang pada Pileg 2019 dengan menjadi Caleg dengan raihan suara terbanyak di Kabupaten Enrekang.

Jalanan Rusak di Pasar Baru Bantaeng Butuh Pembenahan

Enrekang Bakal Berawan Sepanjang Hari, Kecepatan Angin Capai 19 Kilometer Per Jam

Bertarung di Dapil Enrekang tiga yang meliputi Kecamatan Curio, Alla', Masalle dan Baroko, Ia berhasil mendulang total 5.277 suara.

Jumlah tersebut membuatnya memecahkan rekor sebagai Caleg peraih suara terbanyak di Enrekang selama pelaksanaan Pemilu langsung sejak 2004 lalu.

Raihan suara itu juga berandil besar membuat Partai Golkar di Dapil Enrekang tiga meraih tiga kursi di Parlemen dengan jumlah 11.149 suara.

Berkat perolehan suaranya juga sekaligus membuat Partai Golkar sebagai pemenang Pemilu 2019 di Kabupaten Enrekang.

Menurut Saleh sapaan akrabnya, keberhasilannya meraih suara sebanyak itu dan merebut kursi di parlemen, tak lepas dari kerja kerasnya bersama tim dan keluarganya selama ini.

Apalagi selama ini, Ia memang banyak-banyak bersosialisasi dan bersilaturahmi serta melakukan kegiatan sosial di masyarakat.

Bahkan menurutnya, hal itu Ia sudah lakukan sejak tahun 2008 sampai saat ini dan telah lebih dari 10 ribuan orang yang ditemui dalam kegiatan sosialnya di masyarakat.

Selain itu Pria Kelahiran, Kalosi, 19 Februari 1974 ini juga mengaku sudah banyak bersedekah di masyarakat dalam bentuk kelompok perorangan atau pun pemberdayaan kepada masyarakat.

"Alhamdulillah ini berkat kerja keras dan berosialisasi yang dilakukan sejak lama, apalagi ini pertama kalinya saya masuk Caleg dan alhamdulillah diterima masyarakat," kata Saleh, Kamis (4/7/2019) sore.

Putra dari pasangan Hj. Martha Salusu dan H. Usman Hamma, mengaku faktor utama keberhasilannya juga tak lepas dari aktivitas sosial dari kedua orang tuanya sejak dulu.

Hal itu lantaran, ayahnya memang merupakan mantan Kepala KUA Kecamatan Alla' dan ibunya adalah mantan Kepala sekolah dasar di Belajen dimana keduanya memang sudah dikenal berkat ketokohannya di masyarakat.

Sehingga tak heran, jika dari 235 TPS di Dapil tiga hanya empat TPS yang tak memberikannya suara.

"Harus saya akui faktor keluarga besar saya adalah faktor utama keberhasilan saya, karena hampir seluruh wilayah di Dapil tiga saya punya keluarga dan itu jadi bekal saya selama prosesi pencalegkan," ujarnya.