Pernikahan Sedarah di Bulukumba, Milenial Makassar: Deh Rusaknya
Warga digemparkan dengan kasus pernikahan sedarah di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Ansar

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Warga digemparkan dengan kasus pernikahan sedarah di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Pernikahan Sedarah atau incest tersebut bukan berlangsung di Bulukumba, AM (32) menikahi adiknya FI (20) di Kalimantan.
Keduanya meninggalkan Bulukumba sejak awal Juni 2019 dan melangsungkan pernikahan siri di Balikpapan pada 23 Juni 2019 lalu.
Istri sah AM, HE kemudian melaporkan suaminya ke Polres Bulukumba dengan tudingan perbuatan perzinahan dengan sang adik kandung.
FOTO: Suasana Pemberangkatan 400 Personel TNI AD ke Perbatasan RI-Papua Nugini
Kades Panaikang Bantah Ada Penebangan Liar di Leang Lonrong Pangkep
AM menikah dengan adik kandung perempuannya di lokasi perantauannya di Kalimantan Timur.
Hal ini mengundang komentar berbagai kalangan, mulai Tokoh Agama, Dunia Kesehatan, Psikolog hingga kaum milenial.
Seperti diungkapkan Mahasiswi Ilmu Administrasi Negara Universitas Negeri Makassar (UNM), Mardikayanti BK (19).
Menurutnya, kedua kakak beradik itu seolah tak memiliki akal sehat.
VIDEO: Keseruan Siswa MA Muallimin Muhammadiyah saat Berkunjung ke Tribun Timur
PAN Siapkan Kader untuk Diusung di Pilkada Serentak 2020
"Deh, rusaknya mamo kak, kayak tidak berfungsi saja otaknya. Nda' berpikirna. Nda nyangka sekalika, bisanya itu sodara kandung baku suka, baru adami lagi istrinya itu laki-laki," katanya.
Lebih lanjut, Dika mengatakan, akibat dari pernikahan sedarah ini sangat fatal.
"Selain agama melarang, kasian juga anaknya karena bisa-bisa cacatki. Deh ada-ada saja yang terjadi sekarang," tuturnya.
Ia berharap, semoga tidak terjadi lagi hal serupa khususnya Sulawesi Selatan.
Hal sama dikatakan, Mahasiswi Universitas Bosowa (Unibos), Arin Khaerah (19).
Pernikahan sedarah tak seharusnya terjadi, apalagi pelakunya beragama serta berbudaya.
"Menurutku sih tidak seharusnya dilakukan yah, kita ini beragama, punya budaya yang harus dijaga," katanya.