Bantuan Korban Banjir di Wajo Tak Merata, Masyarakat Tonronge Mengeluh
Pasalnya, masyarakat menganggap bahwa bantuan untuk korban banjir tidak merata pembagiannya.
Penulis: Hardiansyah Abdi Gunawan | Editor: Sudirman
TRIBUN-WAJO.COM, SENGKANG - Pembagian bantuan untuk korban banjir, dikeluhkan masyarakat di Kabupaten Wajo, Kamis (20/6/2019).
Pasalnya, masyarakat menganggap bahwa bantuan untuk korban banjir tidak merata pembagiannya.
Baca: 50 Janda Baru di Tana Toraja, Ini Penyebabnya
Baca: Bakal Dijadikan Pusat Kuliner, Bangunan Depan Istana Kedatuan Luwu Bakal Dibongkar
Salah satunya di Lingkungan Tonronge, Kelurahan Wiringpalennae, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo.
Kepala Lingkungan Tonronge, Andi Galigo mengeluhkan hal tersebut.
"Ini kami sekitar 200 kepala keluarga belum dapat bantuan sama sekali, sementara penyaluran bantuan sudah berlangsung beberapa hari ini," katanya kepada Tribun Timur.
Diketahui, Pemerintah Kabupaten Wajo telah menyalurkan 15 ton beras cadangan pemerintah (BCP), ke daerah terdampak banjir.
Selain itu, ada 19 truk bantuan untuk korban banjir dari Menteri Pertanian RI untuk Kabupaten Wajo.
Sayangnya, bantuan-bantuan tersebut belum sampai di Lingkungan Tonronge. Padahal, ketinggian air di Lingkungan Tonronge mencapai 1 hingga 2 meter.
"Belum ada, padahal yang lain sudah ada terima, ini masyarakat sudah bertanya-tanya," sambung Andi Galigo.
Diketahui, sejak menetapkan status tanggap darurat bencana pada 8 Juni 2019, setidaknya ada 9 kecamatan yang terdampal banjir. Adalah Tempe, Tanasitolo, Majauleng Bola, Pammana, Sabbangparu, Belawa, Keera dan Pitumpanua. (TribunWajo.com)
Laporan wartawan Tribun Timur @dari_senja
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Subscribe YouTube Tribun Timur
Jangan Lupa Follow IG @tribuntimurdotcom