Tingkatkan Daya Saing, Gadde Ta Ikuti Pelatihan Teknik Pengemasan BI
Bank Sentral Republik Indonesia Bank Indonesia (BI) Wilayah Sulsel menyelenggarakan pelatihan teknik kemasan.
Penulis: CitizenReporter | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Bank Sentral Republik Indonesia Bank Indonesia (BI) Wilayah Sulsel menyelenggarakan pelatihan teknik kemasan.
Juga latihan pelabelan produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), untuk puluhan member UMKM Rumah Zakat Gadde Ta.
Pelatihan berlangsung di Swiss Bel Hotel Makassar, Kamis (13/6/2019).
Asisten Direktur BI Sulsel Teddy Arief Budiman mengatakan, pelatihan ini merupakan program kerja sama optimalisasi pemanfaatan dana Zakat, Infak, Sedekah, Wakaf (Ziswaf) yang dikhususkan untuk pemberdayaan UMKM.
VIDEO: Warga Wajo Menjaring Ikan Saat Banjir
Kredit Ekspor Belum Maksimal, BNI Tunggu Pengembangan Komoditas
Sebelumnya, pihak BI sudah juga memberikan pelatihan memasak bumbu coto dan berbagai bumbu lainnya.
Kali ini, Teddy berharap, setelah mengikuti kegiatan ini maka produk Gadde Ta bisa memiliki daya saing yang tinggi jika dibandingkan dengan produk sejenis di pasaran.
“Hari ini, kita akan belajar langsung dari ahlinya terkait label dan pengemasan produk. Tidak hanya teori, nanti kita langsung praktek agar produk UMKM Gadde Ta memiliki nilai jual yang tinggi,” tuturnya.
Senada dengan Teddy, Branch Manager Rumah Zakat Sulsel, Amir menuturkan bahwa member binaan Rumah Zakat memang sudah saatnya paham terkait pentingnya branding, kemasan, dan label.
“Biar rasanya enak tapi kemasannya buruk, maka akan sangat sulit dijual. Sekalipun bisa dijual, pasti harganya rendah. Sangat berbeda jika kemasannya menarik, maka harga jualnya jauh lebih tinggi. Intinya, kami ingin ibu-ibu paham lebih dalam tentang ilmu marketing modern,” tuturnya.
Learning Express di Gowa, Singapore Polytechnic Gandeng FKIP Unismuh Makassar
Salah satu member binaan Rumah Zakat Sidarwati mengaku sangat bersyukur sekali mengikuti pelatihan ini.
Menurutnya, selama ini berbagai produknya seperti keripik pisang dan berbagai jajanan lainnya masih dikemas secara sederhana.
Sidar dan puluhan ntemannya nampak sangat antusias menyimak materi sekaligus praktek membuat kemasan yang dibawakan oleh tim Rumah Besar Kemasan Nasrullah.
“Alhamdulillah, ilmunya sangat bermanfaat. Sekarang jadi tambah semangat dan percaya diri untuk berkreasi di Gadde Ta,” tuturnya.
Selain memastikan kemasan harus menarik, Nasrullah juga menekankan bahwa UMKM sekarang harus melek dengan aset tampak (tangible) dan aset tak tampak (intangible).
Nasrul menerangkan bahwa aset tak tampak itu nilainya sangat mahal, inilah aset paling berharga.