Kerusuhan di Buton Ternyata Dipicu Masalah Sepele hingga 2 Tewas & 87 Rumah Dibakar, Cek 5 Faktanya
Kerusuhan di Buton ternyata dipicu masalah sepele hingga sebabkan 2 tewas dan 87 rumah dibakar, berikut 5 fakanya.
TRIBUN-TIMUR.COM - Kerusuhan di Buton ternyata dipicu masalah sepele hingga sebabkan 2 tewas dan 87 rumah dibakar, berikut 5 fakanya.
Bentrokan berdarah terjadi di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara ( Sultra), Rabu (5/6/2019).
Berdasar laporan kepolisian, 2 orang tewas dan 8 lainnya mengalami luka-luka dan harus mendapat perawatan intensif.
Kapolda Sultra Brigjen Irianto mengatakan, pemicu terjadinya pertikaian antarawarga Desa Gunung Jaya dengan Desa Sampuabalo karena salah paham.
Sementara itu, puluhan rumah dibakar massa akibat bentrokan antara Desa Gunung Jaya dengan Desa Sampuabalo tersebut.
Ratusan warga yang merasa ketakutan pun mengungsi.
Berikut ini fakta bentrokan lengkapnya:
1. Gara-gara memainkan gas motor
Kerusuhan di Buton dipicu masalah sepele.
Menurut keterangan polisi, bentrokan warga Desa Gunung Jaya dengan Desa Sampuabalo diawali aksi ugal-ugalan sekelompok pemuda dari Sampuabalo saat melintasi Desa Gunung Jaya dengan sepeda motor.
“Karena kesalahpahaman antara Desa Gunung Jaya dengan Desa Sampuabalo, yang diawali dari pemuda Sampuabalo yang melintas di Desa Gunung Jaya, karena memainkan gas motor. Masyarakat Gunung Jaya terganggu dan tidak terima sehingga masyarakat mengeluarkan pernyataan yang tidak mengenakan," kata Brigjen Irianto, di Desa Gunung Jaya, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Kamis (6/6/2019) siang.
Melihah kelakuan tidak sopan para pemuda dari Sampuabalo, warga Desa Gunung Jaya pun terpancing emosinya.
Warga desa pun mengeluarkan kata-kata kotor yang menyinggung para pemuda Sampuabalo.
2. Aksi lempar batu dan bakar rumah
Tidak terima dengan perkataan para warga Desa Gunung Jaya, para pemuda tersebut kembali datang untuk menyerang.