Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

TRIBUNWIKI: WhatsApp, Instagram & Facebook 'Down', Telegram Jadi Trending, Aplikasi Apa Itu?

TRIBUNWIKI: WhatsApp, Instagram & Facebook 'Down', Telegram Jadi Trending Topic, Aplikasi Apa Itu?

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Waode Nurmin
capture twitter.com
Tagar Facebook down, WhatsApp down, Facebook down Trending Topic Dunia, Apa Penyebabnya? 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Telegram menjadi Trending Topic twitter, Rabu (22/5/2019).

Para warganet ramai-ramai memberikan cuitannya terkait telegram.

Menurut warganet telegram menjadi salah satu solusi untuk dapat bermain sosial media.

"Bagi yg kesusahan nyari pacarnya krna WA lagi error, bisa via Telegram ajaa.
Semoga membantu  #WhatsAppDown
#Telegram," tulis @Lidyaadya1.

"waktu indonesia bagian ngeliatin contact di phonebook membanjiri notif joined telegram. hahahahaha," tulis akun @7abrik.

Seperti diketahui sosial media seperti Instagram, Whatsapp, Facebook, hingga Twitter telah dibatasi layanannya untuk mengakses.

Salah satu narasumber Tribun Timur Darlina merasakan hal tersebut.

"Ada yang ngerasa gak sih jaringan sedang down? Kok lalod sih" tuturnya kepada wartawan Tribun Timur, Rabu (22/5/2019).

Dilansir dari Banjarmasinpost.id, Hari ini, Rabu 22 Mei 2019, layanan media sosial instagram down. Begitu pula, Facebook down juga. Hal serupa juga terjadi pada WhatsApp.

Penyebab Instagram down, Facebook down dan WhatsApp down ternyata karena ulah Kominfo. Hal ini ada dalam jumpa pers terkait aksi 22 Mei 2019, baru saja.

Ya, pesan instagram, facebbok, WhatsApp dan media sosialnya mendadak bermasalah.

Baca: Facebook, Instagram & WhatsApp Down - Ini Alasan Pemerintah Batasi Aplikasi Medsos Saat Aksi 22 Mei

Baca: Gegara Undangan Aksi 22 Mei 2019 di WhatsApp, Karier PNS AS Terancam Hancur

Baca: Facebook, Twitter, Instagram, WhatsApp, dan Media Sosial Lainnya Down, Efek Demo 22 Mei 2019

Sejumlah pengguna mengeluhkan masalah ini mulai dirasakan pada Rabu pagi. Di platform Whatsapp, kebanyakan pengguna mengeluh tidak bisa mengirim gambar dan mengunduhnya. Keluhan utamanya berasal dari layanan WhatsApp via desktop.

Pengguna juga mengeluhkan situs https://web.whatsapp.com/ yang gagal dimuat. Pengguna WhatsApp juga mengeluhkan tidak bisa mengirim pesan apapun via mobile.

Sementara pengguna Instagram mengeluh tidak bisa memuat ulang linimasanya.

Dari pantauan KompasTekno melalui situs Down Detector, WhatsApp eror terjadi hampir merata di Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, serta beberapa kota di Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera.

Sementara Instagram eror terjadi merata di Pulau Jawa, Bali, dan beberapa kota di Sumatera. Pengguna Instagram dan WhatsApp pun banyak yang ramai membicarakannya di Twitter hingga tagar #instagramdown dan #whatsappdown kembali mengisi daftar trending topic.

Sebagian pengguna juga mengaku Facebook sempat mengalami eror. Ini bukan kali pertama WhatsApp, Facebook dan Instagram down bersamaan. Eror berjamaah juga sempat terjadi sekitar bulan April lalu.

Pemerintah mengambil langkah pembatasan sementara akses tertentu di media sosial. Langkah itu dilakukan untuk mencegah provokasi hingga penyebaran berita bohong kepada masyarakat.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (22/5/2019).

"Akan kita adakan pembatasan akses di media sosial, fitur tertentu, untuk tidak diaktifkan untuk menjaga agar hal-hal negatif terus disebarkan ke masyarakat," kata Wiranto.

Wiranto didampingi Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Menkoinfo Rudiantara dan pejabat lain.

Dalam jumpa pers tersebut, mereka menjelaskan kronologi kerusuhan, fakta-fakta yang ditemukan Kepolisian.

Setelah kerusuhan tersebut, beredar berbagai informasi hoaks di media sosial yang meresahkan masyarakat.

Pemerintah melihat, berdasarkan rangkaian peristiwa hingga kerusuhan pecah, terlihat ada upaya membuat kekacauan nasional.

Hal itu terlihat dari pernyataan tokoh-tokoh yang kemudian menyalahkan aparat keamanan atas jatuhnya korban jiwa.

Baca: Facebook, Instagram & WhatsApp Down - Ini Alasan Pemerintah Batasi Aplikasi Medsos Saat Aksi 22 Mei

Baca: Gegara Undangan Aksi 22 Mei 2019 di WhatsApp, Karier PNS AS Terancam Hancur

Baca: Facebook, Twitter, Instagram, WhatsApp, dan Media Sosial Lainnya Down, Efek Demo 22 Mei 2019

Wiranto melihat ada upaya membangun kebencian hingga antikepada pemerintah.

Padahal, kata dia, ada aksi brutal yang dilakukan kelompok lain selain pendemo. Mereka menyerang petugas, merusak asrama Polri di Petamburan, membakar sejumlah kendaraan, dan aksi brutal lain.

Apa itu Telegram?

Telegram adalah sebuah aplikasi layanan pengirim pesan instan multiplatform berbasis awan yang bersifat gratis dan nirlaba.

Klien Telegram tersedia untuk perangkat telepon seluler (Android, iOS, Windows Phone, Ubuntu Touch) dan sistem perangkat komputer (Windows, OS X, Linux).

Para pengguna dapat mengirim pesan dan bertukar foto, video, stiker, audio, dan tipe berkas lainnya.

Telegram juga menyediakan pengiriman pesan ujung ke ujung terenkripsi opsional.

Telegram dikembangkan oleh Telegram Messenger LLP dan didukung oleh wirausahawan Rusia Pavel Durov.

Kode pihak kliennya berupa perangkat lunak sistem terbuka namun mengandung blob binari, dan kode sumber untuk versi terbaru tidak selalu segera dipublikasikan, sedangkan kode sisi servernya bersumber tertutup dan berpaten.

Layanan ini juga menyediakan API kepada pengembang independen. Pada Februari 2016, Telegram menyatakan bahwa mereka memiliki 100 juta pengguna aktif bulanan, mengirimkan 15 miliar pesan per hari.

Keamanan Telegram telah menghadapi pemeriksaan teliti yang menjadi perhatian; para kritikus mengklaim bahwa model keamanan Telegram dirusak oleh penggunaan protokol enkripsi yang dirancang khusus yang belum terbukti andal dan aman, dan dengan tidak mengaktifkan percakapan aman secara default.

Telegram juga menghadapi kritik karena penggunaan skala luas oleh organisasi teroris Negara Islam (NIIS).

NIIS telah merekomendasikan Telegram kepada para pendukung dan anggotanya dan pada Oktober 2015 mereka mampu melipatgandakan jumlah pengikut saluran resmi mereka menjadi 9.000 orang.

Baca: Facebook, Instagram & WhatsApp Down - Ini Alasan Pemerintah Batasi Aplikasi Medsos Saat Aksi 22 Mei

Baca: Gegara Undangan Aksi 22 Mei 2019 di WhatsApp, Karier PNS AS Terancam Hancur

Baca: Facebook, Twitter, Instagram, WhatsApp, dan Media Sosial Lainnya Down, Efek Demo 22 Mei 2019

Pemblokiran

Pada 14 Juli 2017, pemerintah Indonesia melalui Kemkominfo memblokir DNS dari Telegram dengan alasan banyaknya propaganda, radikalisme, terorisme, paham kebencian, ajakan atau cara merakit bom, cara melakukan penyerangan, dan hal lain yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan di Indonesia.

Namun, sekarang Telegram sudah dapat diakses kembali dan tentu pengamanan dari Kemkominfo pun ditingkatkan agar lebih aman dan bisa kembali diakses oleh Masyarakat Indonesia.

Sumber berita: http://banjarmasin.tribunnews.com/2019/05/22/penyebab-instagram-facebook-dan-whatsapp-down-dan-sulit-diakses-ternyata-karena-ulah-kominfo?

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved