Multaqo Ulama, Habaib dan Cendekiawan Muslim Sulbar Lahirkan 7 Kesepakatan
Multaqo ulama, habaid dan cendekiawan Muslim Sulawesi Barat digelar di Hotel Matos Mamuju, Jl Yos Sudarso, Kelurahan Binanga
Penulis: Nurhadi | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU - Multaqo ulama, habaid dan cendekiawan Muslim Sulawesi Barat digelar di Hotel Matos Mamuju, Jl Yos Sudarso, Kelurahan Binanga, Minggu (19/5/2019).
Kegiatan ini dirangkaikan dengan doa bersama untuk Indonesia damai.
Multaqo Ulama, Habaid dan cendekiawan Muslim Sulbar tersebut menghasilkan tujuh poin kesepakatan.
Baca: Multaqo Ulama, Habaib dan Cendekiawan Muslim Sulbar Serukan Jaga Persatuan
Baca: BI Sulbar Siapkan Uang Rp 1,5 Triliun untuk Kebutuhan Ramadan dan Idulfitri 1440 H
Baca: 2 Siswa SMP di Mamasa Wakili Sulbar ke Olimpiade Sains Nasional
Adapun tujuh poin kesepakatan tersebut, diantaranya;
1. Menegaskan kembali kesepakatan pendiri bangsa dan alim ulama terkemuka bahwa untuk bangunan yang sejalan dengan Islam di bumi Indonesia adalah NKRI, bentuk Negara yang sesuai dengan Islam yang Rahmatan Lil ‘Alamin di Indonesia, dan Pancasila adalah dasar Negara dan falsafah bangsa.
2. Mengajak seluruh umat Islam di bulan Ramadhan 2019 supaya bersama-sama dengan meningkatkan ukhuwah Islamiyah, menjalin silaturahmi, menghindari fitnah dan perpecahan serta saling memafkan melalui rekonsiliasi. Dan mengharapkan ampunan Allah SWT dan kemenangan di hari Raya Idulfitri.
3. Menghimbau kepada kaum muslim agar tidak mudah terprovokasi dengan segala bentuk berita yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa dengan mengedepankan persamaan sebagai umat manusia yang saling bersaudara satu sama lain.
4. Mengajak kepada kaum muslimin agar bersama menolak segala bentuk ajakan maupun aksi seperti ajakan melakukan demo people power dengan dalih menolak hasil Pilpres Tahun 2019.
5. Mengajak kepada kaum muslimin agar mendukung Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) dalam menyelesaikan tugsanya sebagai penyelenggara pemilu.
6. Mengajak kaum muslimin agar tetap mendukung penegakan hukum terhadap pelanggar hukum dengan tindak melakukan aksi inkonstutusional
7. Mengajak kaum muslimin untuk tetap bersama dalam menyerukan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta memeliharan suasana masyarakat yang aman, damai dan sejuk.
Kesepakatan tersebut dibacakan langsung oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Barat, KH Nur Husein, dan dipanjutnya tausiyah.
Sebelum pembacaan tujuh poin kesepakatan ini, diawali dengan sambutan dan pesan-pesan dari sejumlah Ulama, Habaib dan Cendikiawan Muslim Sulawesi Barat.
Pimpinan Pondok Pesantren Salafiyah Parappe, KH Abd Latif Busyra, lalu sambutan Cendikiawan Muslim diwakili oleh Wahyun Mawardi, dan Habib Ahmad Fadlh Djafar Al-Mahdaly mewakili Habaib.
Inti dari sambutan dan arahan Ulama, Habaib dan Cendikiawan Muslim ini, seluruhnya mengajak agar masyarakat Sulbar tetap menjaga persatuan, kedamaian, rasa aman dan kondusifitas pasca Pemilu yang berlangsung 17 April 2019 lalu.