Isu Perpecahan Bangsa, Begini Reaksi Perwakilan Kampus Negeri dan Swasta Makassar

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Perwakilan dari kampus Negeri maupun Swasta di Makassar, menyatakan sikapnya tidak terpecah belah dalam isu masa kini.

Hal tersebut diungkaokan Rektor kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Dwia Aristina Pulubuhu, di Pelatanran Gedung Rektorat Unhas, Senin (20/5/2019) sore.

"Jadi kampus dan insan kampus, harus terdepan menjaga keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa. Terlebih dalam saat ini ada upaya-upaya perpecahan," kata Dwia.

Tepis Istilah Pelapis, Ferdinand: Mereka Semua Adalah Pemain PSM

Jelang Buka Puasa, Pemuda Ini Lompat dari Jembatan Kembar Gowa, Bagaimana Nasibnya?

Upaya-upaya yang disebutkan Rektor Dwia Aristina, diantaranya ada pihak yang mau memecah belah bangsa, bahkan adanya intervensi asing memecah kesatuan NKRI.

"Makanya, kita sebagai insan kampun di Makassar. Dari kampus negeri dan swasta agar memberikan himbauan ke masyarakat agar jangan terpecah belah," lanjut Dwia.

Terkait isu People Power, Rektor Unhas dua periode ini enggan untuk mengomentari gerakan tersebut. Karena menurutnya, hal tersebut adalah sebuah politik praktis.

Kejati Sulsel Agendakan Periksa Bupati Bulukumba, Ini Jadwalnya

"Yang kami tanamkan bukan politik praktis, kampus lahirkan kedamaian dan sebuah keteduhan, penting lagi kampus lahirkan kader pemimpin bangsa ini," jelas Dwia.

Terlihat, pejabat kampus negeri maupun wasta yang hadir dalam pernyataan sikap ini seperti, para perwakilan kampus yang kebanayakan adalah pembantu Rektor.

Setelah melakukan deklarasi atau gelar pernyataan sikap, Rektor Unhas dan Ketua L2Dikti Wilayah IX Prof Dr Jasruddin, juga perwakilan gelar buka puasa bersama. (*)

Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:

Follow juga Instagram Tribun Timur: