Selama Pileg, Polisi di Barru Jarang Berkumpul Keluarga
Rekapitulasi suara dipusatkan di aula kampus STIA Al-Gazali Barru di Jl Jenderal Sudirman, Kecamatan Barru, dimulai sejak Rabu (1/5/2019).
Penulis: Akbar | Editor: Sudirman
lihat foto
TRIBUNBARRU. COM, BARRU - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Barru, masih melangsungkan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat kabupaten, Sabtu (4/5/2019) sore.
Rekapitulasi suara dipusatkan di aula kampus STIA Al-Gazali Barru di Jl Jenderal Sudirman, Kecamatan Barru, dimulai sejak Rabu (1/5/2019).
Baca: Grab Berangkatkan 75 Pengemudi GrabBike ke Mekkah
Baca: UINAM Gelar Festival dan Anugerah Literasi
KBO Sat Sabhara Polres Barru, Ipda Canggau (57) mengungkapkan, dalam pengamanan tahapanan Pemilu 2019 ini, sedikitnya 90 personel yang diterjunkan.
Berdasarkan surat perintah (Sprint) Kapolres Barru, 90 personel tersebut berjaga secara bergantian selama tahapan Pemilu 2019 berproses.
"Untuk per harinya itu 30 personel yang dilibatkan, disebar ke beberapa tempat pengamanan seperti di gudang KPU, di Sekretriat Bawaslu, KPU dan termasuk rekapitulasi suara di aula STIA Al-Gazali Barru ini," kata Ipda Canggau kepada TribunBarru.com saat ditemui di aula STIA Al-Gazali Barru.
Ipda Canggau sendiri bertugas sebagai Perwira Pengendali PAM perekapan suara Pemilu 2019.
Sementara yang bertugas sebagai koordinator pengamanan yakni Kabag Ops Polres Barru, Kompol Andi Sunra.
"Saya dan Kabag Ops keliling berjaga bukan lagi 2×4 jam, tapi dua kali lipatnya," ungkapnya.
Ia mulai aktif pengamanan Pemilu 2019 sejak 15 April.
"Nanti baru berkahir kalau suara tingkat kabupaten selesai. Itupun kita harus mengawal lagi kertas B1 KPU ke provinsi," katanya.
Menurut Ipda Canggau, Pemilu 2019 ini jauh lebih menguras tenaga dibanding Pemilu sebelumnya.
Pemilu 2019, prosesnya berlangsung lama, dan lebih rumit karena banyaknya jenis surat suara.
"Mulai di TPS saya sudah mengawal. Kadang kita jenuh saat jaga karena lama sekali prosesnya," ungkap Ipda Canggau.
Pengaruh lain, waktu untuk berkumpul dengan keluarga di rumah juga sangat kurang.
"Paling kalau kita pulang, nanti tengah malam. Itupun hanya sebentar," ujar perwira yang tinggal di Kalompi Desa Galung, Kecamatan Barru, 15 kilometer dari kota Barru.
