Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gas Elpiji 3 Kg Langka di Mamuju, Ini Dilakukan Wagub Sulbar

Razia tersebut merespon isu kelangkaan elpiji 3 kg beberapa hari terakhir, jelang Ramadan 1440 H di wilayah Kabupaten Mamuju.

Penulis: Nurhadi | Editor: Sudirman
tribun timur / nurhadi
Pemprov Sulbar dan pihak pertamina merazia sejumlah rumah makan yang menggunakan LPG 3 kg dalam Kota Mamuju. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar, bersama kepolisian dan pihak pertamina melakukan razia tabung elpiji 3 kg, Sabtu (4/5/2019).

Razia tersebut merespon isu kelangkaan elpiji 3 kg beberapa hari terakhir, jelang Ramadan 1440 H di wilayah Kabupaten Mamuju.

Baca: Raih Suara Terbanyak, Irfan AB Rebut Kursi Pimpinan DPRD Sulsel ?

Baca: Ada 3 Film Tayang di Cinemaxx Mal PiPo, Ini Sinopsis dan Trailernya

Selain merazia sejumlah agen elpiji 3 kg dalam kota, Satgas gabungan juga merazia sejumlah rumah makan dan restoran.

Ada empat rumah makan yang di dapati menggunakan tabung dengan ciri khas warna hijau yakni Resto Cita Rasa, warung makan Gayatri, rumah makan Soto Ayam Rio, dan Yummy.

Bahkan Satgas menemukan tumpukan gas elpiji 3 kg di rumah makan Cita Rasa.

Wakil Gubernur Sulbar Enny Anggraeny Anwar, menyesalkan ulah para pengusaha yang ikut menikmati gas bersubsidi.

"Setelah kita temukan, kita langsung sikapi dengan menarik tabung gas untuk ditukar dengan tabung yang semestinya mereka gunakan,"kata Enny kepada wartawan.

Sementara Sekprov Sulbar Muhammad Idris mengatakan, temuan akan dijadikan laporan untuk ditindak lanjuti bersama, dalam membuat rumusan kebijakan terkait peredaran gas tiga kilogram yang kini semakin langka di Mamuju.

"Ini menjadi catatan kita dan rekomendasi ke pihak pertamina, bahwa ada kesalahan dalam penyaluran gas LPG 3 kg ke masyarakat, dan ini akan kita rapatkan secara bersama untuk dilakukan penindakan,"ujar Idris.

Sales Eksekutif Rayon 1 Pertamina, Rizal Arsyad mengaku, pihaknya sudah melakukan sosialisasi bagi seluruh pangkalan elpiji, agen, pedagang pengecer, untuk tidak menjual elpiji 3 kg pada masyarakat yang tidak berhak menggunakan.

"Seperti masyarakat ekonomi ke atas, diantaranya PNS dan pengusaha rumah makan,"kata Rizal.

Pasca banjir bandang di Desa Tuva  Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi, Palu.
Pasca banjir bandang di Desa Tuva Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi, Palu. (muhakir)

Begitupula para pengusaha yang masih menggunakan tabung gas 3 kg, untuk segera mengganti penggunaan ke tabung Bright Gas maupun di atasnya.

"Kita telah sosialisasikan sejak April ke pengusaha, utamanya pemilik rumah makan dan restoran untuk tidak lagi menggunakan gas 3 kg,"kata dia. (tribun-timur.com)

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @nurhadi5420

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:

Follow juga Instagram Tribun Timur:

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved