Murid SD 44 Bantaulu Sapanang Jeneponto Masih Belajar di Bawah Tenda Darurat, Simak Masalahnya!
Dan sejumlah sekolah lainnya di kabupaten penghasil garam itu yang tampak riang gembira memperingati hari Pendidikan Nasional.
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Syamsul Bahri

TRIBUNJENEPONTO.COM, BINAMU - Sejumlah murid dan siswa di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan menggunakan fasilitas yang cukup dan memadai.
Namun berbeda dengan murid di SD 44 Bantaulu, Desa Sapanang, Kecamatan Binamu, Jeneponto.
Para murid dan guru di sekolah itu, terpaksa menggunakan tenda sebagai tempat belajarnya.
Baca: pemilu2019.kpu.go.id- Hasil Real Count KPU Pilpres 2019 Data Masuk 61%, Prabowo Makin dari Jokowi?
Baca: Syahrini Biasanya Tampil Glamor, Kali Ini Kok Bikin Malu! Cek Video Dibawah Ini
Pemandangan itu berbeda dengan sekolah lainnya yang berada di Ibukota Kabupaten Jeneponto.
Dan sejumlah sekolah lainnya di kabupaten penghasil garam itu yang tampak riang gembira memperingati hari Pendidikan Nasional.
Di SDN 44 Bantaulu itu terdapat, pluhan murid yang masih belajar dibawah tenda darurat di halaman sekolah mereka.
Mereka terpaksa belajar di pelataran sekolah mereka karena gedung sekolahnya sedang terhambat pembangunannya karena sedang mengalamai keterbatasan anggaran.

Kepala Sekolah SD 44 Bantaulu H Iskandar mengaku perbaikan sekolah terhambat karena minimnya anggaran.
"Perbaikan ruang kelas terhambat akibat minimnya anggaran sekolah unyuk pembelian bahan bangunan," kata H Iskandar.
Meski sejumlah bantuan yang mereka dapat selama ini tetapi belum cukup untuk memperbaiki kerusakan dan mengganti material yang rusak akibat banjir bandang lalu.
"Pasti tidak nyaman kak, belajar seperti ini apalagi berdempetan juga kalau panas matahari sangat panas," kata Nur Afifah murid kelas 6 Bantaulu.
Terpisah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jeneponto Nur Alam Basir mengatakan pembenahan sekolah SD 44 Bantaulu terhambat karena anggaran belum ada.
" Kita belum dapat anggaran perbaikan sekolah yang rusak pascabanjir ini," kata Nur Alam Basir keTribunJeneponto.com
Semua kerusakan fasilitas sekolah pascabanjir sudah dilaporkan dan berharap bantuan rehabilitasi sekolah cepat datang.
Berdasarkan data olahan posko terpadu bencana Kabupaten Jeneponto, tercatat 26 unit sekolah rusak mulai PAUD Hingga SMA. Estimasi kerugian mencapai Rp 11 Miliar. (TribunJeneponto.com)
Laporan Wartawan TribunJeneponto.com @ikbalnurkarim
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:
Follow juga Instagram Tribun Timur: