Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kafilah STQH Sulsel Datangi Prosesi Adat Rambu Solo di Makale Tana Toraja

Rombongan kafilah Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits (STQH) ke XXXI tingkat Provinsi Sulawesi Selatan mengunjungi upacara prosesi adat penguburan

Penulis: Risnawati M | Editor: Munawwarah Ahmad
Sampe Baralangi.
Rombongan kafilah dari lima kabupaten berfoto bersama keluarga penyelenggara prosesi adat Rambu Solo dan Camat Makale di Kelurahan Tarongko, Kecamatan Makale Utara, Tana Toraja, Sulsel, Jumat (26/4/2019). 

TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Rombongan kafilah Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits (STQH) ke XXXI tingkat Provinsi Sulawesi Selatan mengunjungi upacara prosesi adat penguburan, Jumat (26/4/2019) siang.

Prosesi upacara penguburan orang meninggal bagi Toraja lebih dikenal Rambu Solo.

Baca: STQH XXXI Sulsel, Kapala Kemenag Tana Toraja Sebut Panitia Lokal Dominanasi Non Muslim

Baca: Pemda Tana Toraja Siapkan Posko Kesehatan di Lokasi STQH XXXI Sulsel

Sekitar ratusan orang rombongan kafilah dari Kabupaten Pangkep, Selayar, Barru dan Parepare melihat langsung prosesi Rambu Solo di Kelurahan Tarongko, Kecamatan Makale Utara.

Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Makale, Sampe Baralangi dan panitia lainnya mengantar rombongan kafilah ke lokasi pelaksanaan Rambu Solo.

"Saya dapat informasi, ada rombongan kafilah mau melihat langsung adat pemakaman bagi orang Toraja dan kami langsung koordinasi bersama pemerintah kecamatan di Makale Utara," ucap Sampe.

Tiba di lokasi, para kafilah diterima pemerintah daerah camat dan lurah atas surat perintah ketua panitia STQH XXXI Sulsel untuk menemani kafilah ke lokasi.

"Mereka semua senang di acara Rambu Solo karena kami diterima secara resmi disana," jelasnya.

Dikatakan, para kafilah lima kabupaten yang ikut ke acara Rambu Solo memperhatikan prosesi adat, bahkan ikut berjalan menyambut para tamu di barisan para penyambut tamu.

Para kafilah mengakui budaya adat Toraja sangat unik dan ikut duduk bersama warga di pondokan area prosesi adat Rambu Solo.

"Terimakasih kepada Tuhan sang pencipta, hati yang damai akan muncul perlakuan yang damai pula, kita adalah satu sebagai hamba Tuhan sama-sama diciptakan sebagai hamba yang harus menebar kedamaian, kasih dan syukur," ungkap Sampe. (*)

Laporan Wartawan TribunToraja.com, @cinnank17

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:

Follow juga Instagram Tribun Timur:

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved