Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Quick Count 2019

Esai PT LSI Denny JA dan Harapannya kepada Rocky Gerung, BW dkk Usai Prabowo Kalah versi Quick Count

Esai PT LSI Denny JA dan Harapannya kepada Rocky Gerung, BW dkk Usai Prabowo Kalah versi Quick Count

Editor: Mansur AM
kolase tribun-timur.com (instagram.com)
Jokowi dan Prabowo beda sikap terkait hasil quick count Pilpres 2019, berikut esai Denny JA pemilik PT LSI bagi mereka yang menolak quick count tapi merayakan quick count Pilkada DKI Jakarta 

Esai PT LSI Denny JA dan Harapannya kepada Rocky Gerung, BW dkk Usai Prabowo Kalah versi Quick Count

TRIBUN-TIMUR.COM - Tahapan Pilpres 2019 dan Pemilu 2019 memasuki tahapan perhitungan di tingkat kecamatan hingga Senin (22/4/2019).

Hasil akhir Pilpres 2019 diumumkan KPU RI melalui rapat pleno pada 25 April - 22 Mei 2019.

Namun sejumlah lembaga survei terdaftar di KPU RI melansir hasil quick count atau hitung cepat Pilpres 2019.

Hasilnya, No Urut 01 Jokowi - KH Maruf unggul rerata 53-55% atas No Urut 02 Prabowo - Sandiaga Uno 45-47%.

Baca: UPDATE Pagi ini, Hasil Real Count C1 KPU Suara 01 & 02 pemilu2019.kpu.go.id, Ada Perbaikan Data

Baca: Update Perolehan Kursi DPRD Sulsel Dapil Luwu Raya via kpu.go.id, Golkar Perkasa Kapling 2 Kursi

Baca: Istrinya Dituding Hina Capres Prabowo, Bagaimana Respon Andre Taulany? Ini Postingannya di Instagram

Namun kubu 02 menolak hasil quick count lembaga survei ini bahkan melaporkannya ke pihak berwajib.

Kubu 02 dan akademisinya menolak hasil quick count.

Berikut esai Direktur Eksekutif PT LSI Denny JA atas penolakan hasil quick count Pilpres 2019.

BERHARAP KEPADA 
KAUM CERDIK PANDAI
Di KUBU PRABOWO

Denny JA

Saya membaca daftar calon menteri jika Prabowo menjadi presiden. Daftar itu beredar luas di media sosial. Cukup banyak nama para cerdik pandai di sana: Rizal Ramli, Salim Said, Chusnul Mariyah, Bambang Widjojanto, Drajat Wibowo, Didik J Rachbini dan Rocky Gerung.

Sebagian dari mereka tak hanya akademisi, tapi juga aktivis. Sebagian dari mereka tak hanya intelektual, tapi dikenal pemberani menyatakan apa adanya.

Mereka sudah banyak menyatakan harapan tentang ideal Indonesia. Sekarang gantian, kita berharap kepada mereka.

Tapi apa yang kita harap mereka kerjakan? Tiga hal saja. Tak usah banyak. Namun jika dikerjakan, dengan keberanian yang pernah mereka tunjukkan dalam jejak selama ini, dengan kecerdasan yang sudah kita tahu, mereka dapat membuat situasi hiruk pikuk masa kini lebih baik.

-000-

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved