Enam Pengawas TPS di Maros Dilarikan ke Rumah Sakit, Satu Orang Gejala Tipes
Enam pengawas tersebut sakit setelah menjalakan tugas pengawasan Pemilu 17 April lalu. Kondisi kesehatan mereka buruk akibat kelelahan.
Penulis: Ansar | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN MAROS.COM, TURIKALE - Sebanyak enam Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Maros, dilarikan ke RSUD Salewangang, untuk mendapatkan perawatan medis.
Enam pengawas tersebut sakit setelah menjalakan tugas pengawasan Pemilu 17 April lalu. Kondisi kesehatan mereka buruk akibat kelelahan.
Ketua Bawaslu Maros, Sufirman mengatakan, enam petugas dibawa ke rumah sakit, saat hari pencoblosan, sehari setelah hari H. Selain sakit, petugas juga ada yang pingsan.
"Ada enam orang pengawas yang dibawa ke rumah sakit. Mereka sakit dan pingsan usai menjalankan pengawasan pencoblosan lalu. Kondisi kesehatannya berkurang akibat kelelahan," kata Sufirman, Minggu (21/4/2019) sore.
Petugas Bawaslu yang menginap di rumah sakit yakni Muh Mahreza dari Mandai, Mantasia Tompobulu, Irfandi Turikale, Karlina Maros Baru, Nurul Widyasari Mandai, dan Akmal dari Cenrana.
Setelah beberapa hari menjalani perawatan, lima orang diantaranya dibolehkan kembali oleh dokter. Sementara satu orang masih dirawat karena mengalami gejala tipes.
"Mereka semua menggunakan fasilitas kesehatan berupa kartu BPJS. Kartu diberikan ke petugas sebelum hari pencoblosan," katanya.
Untuk sementara, para petugas yang sakit diminta untuk beristrahat hingga kondisi kesehatannya pulih atau normal kembali.
Para petugas tersebut mulai aktif melakukan pengawasan saat memasuki masa tenang jelang hari pencoblosan. Mereka keliling di daerah kerjanya masing-masing.
"Mereka ingin menciptakan Pemilu damai dan aman. Dia sakit demi memaksimalkan tugas yang diamanahkan sebagai pengawas," katanya.
Laporan Wartawan TribunMaros.com, @anchakaumanshar