Empat Nelayan Hilang Ditemukan Terapung di Perairan Banggai Sulteng
Menerima informasi itu, pukul 11:15 wita tim Rescue Pos SAR Luwuk bersama unsur TNI (babinsa) diberangkatkan menuju Desa Topo.
Penulis: Muhakir | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNPALU.COM, PALU - Tim rescue pos SAR Luwuk, Kabupaten Banggai, berhasil mengevakuasi empat nelayan yang hilang di perairan Banggai, Minggu (21/4/2019) siang.
Operasi penyelamatan itu berawal dari laporan keluarga korban yang diterima Tim SAR pada Minggu pukul 10.51 wita.
Pihak keluarga menginfokan bahwa, korban/survivor terbawa arus hingga perairan Luwuk, Kabupaten Banggai.
"Jam 10.55 wita kami berhasil komunikasi dengan survivor, posisi berada di selatan Desa Topo, Kabupaten Banggai," ujar Kepala Basarnas Palu, Basrano.
Menerima informasi itu, pukul 11:15 wita tim Rescue Pos SAR Luwuk bersama unsur TNI (babinsa) diberangkatkan menuju Desa Topo.
Tiba di Desa Topo, tim SAR gabungan langsung diberangkatkan untuk intersep.
Pukul 14.30 wita, 4 orang korban berhasil ditemukan.
Semuanya dalam kondisi selamat, ditemukan terapung di atas kapalnya.
Diketahui, kapal nelayan yang mereka tumpangi itu mengalami masalah kerusakan pada mesin.
"Jam 14.50 wita, korban langsung dievakuasi menuju Desa Rata Kabupaten Banggai," jelasnya.
Sebelumnya, satu kapal nelayan dilaporkan mengalami lost kontak di perairan Banggai Laut, Selasa (16/4/2019).
Informasi tersebut disampaikan oleh salah seorang keluarga korban penumpang kapal, Risal.
Risal mengatakan, Kapal Nelayan Route Banggai Laut - Kendari itu los kontak sejak hari Sabtu (13/4/2019) pukul 12.00 wita.
Kapal Nelayan 46, dengan kapasitas 3 ton itu, dinahkodai oleh Rislan, dengan jumlah anaj buah kaoal (ABK) 3 orang
Setelah menerima informasi tersebut, Tim Rescue Unit Siaga SAR Morowali langsung diberangkatkan.
Untuk melakukan penyisiran dan mencari informasi diwilayah pesisir dengan menyampaikan kepada kapal-kapal nelayan agar melaporkan ke Basarnas atau pihak terkait apabila melihat kapal tersebut.