Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pelindo IV Buka Peluang Direct Call ke India, Komuditas Emas dari Antam

“Namun, hingga saat ini belum ada direct call dan direct export ke wilayah Asia Selatan, utamanya India," kata Farid dalam rilisnya Minggu (14/4/2019)

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Hasrul
sanovra/tribuntimur.com
Alat berat mengangkut Kontainer yang berisi biji kopi, rumput laut, dan kayu olahan yang bakal di ekspor perdana melalui acara soft launching Makassar New Port (MNP) di Jl Sultan Abdullah Raya, Buloa Tallo, Makassar, Jumat (2/11). Makassar New Port tahap I yang menggunakan biaya sebesar Rp2,5 triliun tersebut resmi beroperasi dan melakukan ekspor 'direct call' perdana dengan rute Makassar ke Eropa dan Amerika. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) berencana membuka rute baru untuk direct call dan direct export langsung ke India, bersinergi dengan PT Antam (Persero).

Direktur Utama PT Pelindo IV, Farid Padang mengatakan, sejak (5/12/2015) pihaknya sudah melakukan direct call langsung ke luar negeri dengan menggandeng perusahaan pelayaran asal Hong Kong, Standard International Trade Classification (SITC).

Baca: Bawaslu Parepare Akui Banyak Indikasi Money Politik, Tidak Ada yang Melapor

“Namun, hingga saat ini belum ada direct call dan direct export ke wilayah Asia Selatan, utamanya India," kata Farid dalam rilisnya Minggu (14/4/2019).

Selama ini, direct export dan direct call kami baru ke Benua Eropa dan Amerika (Amerika Serikat, Spanyol, Perancis, Hamburg dan Rotterdam), serta ke beberapa negara di Asia Timur, yakni China, Jepang dan Korea.

Menurutnya, belum adanya direct call langsung ke India disebabkan barang yang dikirim para eksportir melalui Pelabuhan Makassar masih lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan pasar di beberapa negara yang telah disebutkan di atas.

Baca: TRIBUNWIKI: Mobile Legends Jadi Pembahasan di Debat Capres, Apa Itu? Ini Dia Penjelasannya

“Untuk India belum ada karena komoditas yang dikirim rerata untuk kebutuhan di wilayah Eropa, Amerika dan Asia Timur. Namun, bila Antam memiliki pasar potensial di India, kami akan bantu dengan membuka rute baru direct call langsung melalui pintu Pelabuhan Makassar,” ujarnya.

Sejauh ini kata Farid, ada cukup banyak keuntungan yang bisa didapat para pengusaha yang telah melakukan direct call langsung dari Pelabuhan Makassar, di antaranya efisiensi biaya dan waktu.

“Ke China misalnya, dari sebelumnya memakan waktu 24 hari kini tinggal 9 hari perjalanan dengan efisiensi biaya sekitar US$ 200 setiap pengiriman barang. Sedangkan untuk ke Eropa dan Amerika, efisiensi waktunya kini hanya menjadi 11 hari dengan penyusutan biaya kurang lebih US$ 500," ujarnya.

Baca: Pelindo IV Akan Buka Jalur Direct Export Bahan Pertanian ke Malaysia

Bahkan lanjut Farid, direct call dan direct export juga bisa dilakukan melalui Pelabuhan Kendari, yang kini telah memiliki dermaga baru dengan dibangunnya Kendari New Port (KNP). “Kendari butuh pasar baru karena dermaganya juga kini baru,” ujarnya..

Dia menyebutkan, rencana direct call dan direct export ke India dengan sistem third party cargo, dimana Antam sebagai owner, Pelindo IV untuk operator pelabuhan dan Sinokor Merchant Marine Co., Ltd. direncanakan sebagai operator kapalnya.

Farid menambahkan, eksportir yang ada di Sulawesi Utara dan sekitarnya juga kini bisa melakukan direct export melalui Pelabuhan Bitung. “Terutama untuk pengusaha yang biasa mengirimkan barangnya ke Davao, Filipina," katanya.

Sementara itu, Direktur Pemasaran PT ANTAM (Persero) Tbk Tatang Hendra menuturkan pihaknya baru mengetahui selama ini eksportir di Kawasan Timur Indonesia (KTI) sudah bisa melakukan direct export melalui Pelabuhan Makassar.

“Selama ini, kami selalu melakukan pengiriman barang ke pasar di luar negeri dari Pomala, Sulawesi Tenggara melalui Tanjung Perak, Surabaya. Kami baru mengetahui kalau Pelindo IV ternyata sudah membuka jalur ekspor langsung ke luar negeri melalui pintu Pelabuhan Makassar,” katanya.

KM Belik Mas melakukan bongkar muat di Dermaga Makassar New Port Kamis (10/1). Pelindo IV Makassar memulai kegiatan bongkar muat di Makassar New Port (MNP) Tahap I dengan panjang dermaga 350 meter berkapasitas 500 ribu TEUs. Pembangunan MNP secara keseluruhan itu sendiri ditargetkan akan selesai pada tahun 2025 dengan panjang 9.923 meter berkapasitas 17,5 juta TEUs
KM Belik Mas melakukan bongkar muat di Dermaga Makassar New Port Kamis (10/1). Pelindo IV Makassar memulai kegiatan bongkar muat di Makassar New Port (MNP) Tahap I dengan panjang dermaga 350 meter berkapasitas 500 ribu TEUs. Pembangunan MNP secara keseluruhan itu sendiri ditargetkan akan selesai pada tahun 2025 dengan panjang 9.923 meter berkapasitas 17,5 juta TEUs (abdiwan/tribuntimur.com)

Dia menyebut, sejauh ini pasar Antam yang terbesar adalah ke India, selanjutnya Korea dan beberapa negara lainnya.

Tatang menyebut, pasar India adalah yang paling banyak merebut komoditas yang dihasilkan, yakni emas.

“Per bulan bisa mencapai 270 kontainer atau sekitar 1.000 ton. Sedangkan ke Korea hanya sekitar 25 hingga 30 kontainer per bulan. Atau, secara total sekitar 120.000 kontainer dalam setahun,” katanya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved