Pilpres 2019
Ternyata Selain Novel Baswedan, Busyro Muqaddas dan Bambang Juga Masuk Bursa Kabinet Prabowo-Sandi
Ternyata Selain Novel Baswedan, Dr Busyro Muqaddas dan Bambang Wijayanto juga masuk bursa Kabinet Prabowo-Sandi
Ternyata Selain Novel Baswedan, Dr Busyro Muqaddas dan Bambang Wijayanto juga masuk bursa Kabinet Prabowo-Sandi
TRIBUN-TIMUR.COM - Tim Pemenangan Capres-Wapres Nomor Urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno mulai menggodok bursa nama-nama calon pembantu Prabowo-Sandi andai menang Pilpres 2019 nanti.
Selain figur dari parpol koalisi, tim Prabowo Sandi juga mengincar profesional dan aparat yang dikenal bersih.
Baca: Jika Prabowo Subianto - Sandiaga Uno Menang, PAN 7 Kursi Menteri, PKS 6 Kursi, Demokrat Belum Jelas
Baca: Foto-foto dan Video Kampanye Prabowo, Tagar #LautanMassaDukungPrabowo Trending, Jokowi di Mana?
Baca: Live ILC TV One Bahas Serangan Fajar Caleg, Rocky Gerung, Mahfud MD, Hingga Ngabalin Diminta Hadir
Di antara yang digadang-gadang masuk kabinet di antaranya Penyidik Senior KPK Novel Baswedan, eks Komisioner KPK Dr Busyro Muqaddas hingga Bambang Wijayanto.
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, membantah masuknya nama-nama ini berarti Gerindra punya kedekatan dengan figur-figur bersih ini.
Andre Rosiade juga membantah adanya pernyataan kedekatan antara BPN dengan Penyidik Senior KPK, Novel Baswedan.

Tidak sekalipun, jelas dia, ada pernyataan itu disampaikan kepada wartawan baik on record maupun off record.
Andre hanya mengatakan wacana keinginan BPN untuk mengajukan nama Novel Baswedan menjadi Jaksa Agung.
Tidak hanya Novel, kata dia, beberapa nama lain seperti Bambang Widjojanto dan Busyro Muqoddas serta jaksa-jaksa bersih lainnya, masuk dalam wacana tersebut.

"Saya kan hanya bilang wacana. Ada wacana dari kami-kami untuk menjadikan Novel jadi Jaksa Agung. Ada nama lain juga, ada Pak Bambang sama Pak Busyro dan jaksa lainnya yang bersih," tegasnya saat dihubungi, Jakarta, Senin (1/4/2019).
Dia justru mempertanyakan pernyataan dari Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S Pane yang berbicara seolah ada kedekatan antara Partai Gerindra dengan Novel Baswedan.
Terlebih, meminta Novel dan KPK secara lembaga untuk mengklarifikasi hal tersebut.
"Saya tidak tahu dia dapat dari mana? Lagian, memang salah? Mau laporin saya ke Polisi? Mau laporin Prabowo dan Sandi ke Polisi? Masa wacana saja tidak boleh? Tangkap saja sudah semuanya," katanya dengan nada tinggi.
Sejauh ini, lanjutnya, masih belum ada komunikasi sama sekali dengan Novel maupun nama-nama yang menjadi usulan.
Alasannya, sekali lagi, ia mengatakan seluruh keputusan ada di Prabowo Subianto apabila terpilih menjadi presiden.