Fokus Jadi Bank Devisa, Bank Sulselbar Gandeng LPPI

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulselbar atau Bank Sulselbar optimis akan menyandang Bank Devisa di semester dua tahun ini atau Juni 2019 mendatang.

Sebelumnya status Bank Devisa ini telah dicanangkan di tahun 2016 lalu. Kemudian sinergi dengan program pemerintah Sulsel.

Baca: Apa Kabar Proyek Jembatan Gantung Talaka Pangkep? Ini Penjelasan Kadis PU

Baca: Penyerang Inter Milan Mauro Icardi Pernah Ketahuan Selingkuh! Begini yang Dilakukan Wanda Nara

"Soal Bank Devisa ini kita itu sudah mencanangkan dari 2016 atau program lima tahunan kita. Jadi penyusunan 5 tahunan di 2016-2020 itu kita sudah canangkan di situ, di dokumen tersebut 2016-2020 bahwa tahun 2018 kita mulai, 2019 kita pengajuan izin," kata Ketua Tim Counterpart, Edwin Syamsuddin saat dikonfirmasi Tribun Timur, Kamis (21/3). (21/3/2019).

"Jadi sekarang itu sesuai dengan time in yang sudah kita rencanakan di dokumen tersebut," lanjutnya.

Menurutnya, menyandang Bank Devisa bukan hal yang muda. Ada beberapa yang membutuhkan waktu lima tahun karena menambah modal tidak muda dari pemegang saham.

"Tahun kemarin pun sudah ada beberapa organisasi yang kita sudah buat. Terkait dengan devisa, tahun 2018 dan itu sudah disahkan cuman belum jalan, karena menunggu izin 2019 ini yang kita rencanakan jadi kita memang melakukan secara bertahap," jawabnya.

Edwin menilai pemerintah provinsi sangat mendorong Bank Sulselbar menjadi Bank Devisa.

"Kalau support pemerintah sih, cukup Besar. Kalau itu yah tidak perlu diragukan dengan komitmennya Gubernur. Malah dengan Pemda yang mendorong eksport pastinya juga akan menambah potensi bisnisnya Bank Sulselbar," ujarnya.

Edwin berharap dengan dukungan Pemprov Sulsel di bidang, ia optimis akan mengembangkan potensi bisnis di semua ranah dan dilaksanakan bersama. (*)

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :

Jangan Lupa Follow akun Instagram Tribun Timur:

Baca: TRIBUNWIKI: Film Horor Us Sudah Tayang di Makassar, Karya Peraih Oscar, Ini Sinopsis dan Trailernya

Baca: Jokowi-Maruf Unggul di Pulau Jawa, Prabowo-Sandi di Sumatera, Bagaimana di Kawasan Timur Indonesia?