Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Logistik Menipis, Jumlah Pengungsi Korban Banjir dan Longsor di Mamasa Bertamba

BPBD Mamasa merilis jumlah pengungsi korban banjir dan Longsor di Batanguru, Kecamatan Sumarorong, Kabupaten Mamasa, Sulbar.

Penulis: Semuel Mesakaraeng | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/SEMUEL MESAKARAENG
Pengungsi korban bencana warga dusun minanga, desa batanguru, kecamatan sumarorong, mamasa, sulbar, Sabtu (9/3/2019). 

TRIBUNMAMASA.COM, SUMARORONG - Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Mamasa merilis jumlah pengungsi korban banjir dan Longsor di Batanguru, Kecamatan Sumarorong, Kabupaten Mamasa, Sulbar.

Berdasarkan data BPBD, dua hari pasca bencana, jumlah korban yang mengungsi sebanyak 164 jiwa.

Sebelumnya, pada Jumat (7/3/2019) data sementara jumlah pengungsi, hanya sebanyak 133 jiwa.

Baca: BPBD Mamasa Bentuk Tim Validasi Data Korban Banjir dan Longsor

Baca: Begini Nasib Eks Perawat RSUD Anutapura Palu yang Dirumahkan Pasca Bencana

Baca: Lowongan Kerja BUMN untuk SMA dan S1 Semua Jurusan Login & Buat Akun di rekrutbersama.fhcibumn.com

Dari total jumlah pengungsi sebelumnya dan pengungsi saat ini, dinyatakan bertambah sebanyak 31 jiwa.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Mamasa, Yan Lebok menyebutkan, dari total 164 jiwa itu, meruoakan data yang ril.

"Ini data ril, pertanggal 9/3/2019," sebut Yan saat dikonfirmasi di Posko relawan, Sabtu (9/3/2019).

Ratusan pengungsi ini ditempatkan di 12 titik pengungsian, yakni di rumah keluarga koraban masing-masing.

"Mereka tidak mau dibuatkan tenda pengungsian, jadi dia tinggal sama keluarga terdekat," ungkap Yan.

Dia juga mengungkapkan, pihaknya telah menyalurkan bantuan logistik bagi korban bencana, berupa mie instan, beras dan air mineral.

Namun kata Yan, persediaan logistik mulai menipis, hal itu disebabkan karena minimnya bantuan yang masuk.

Sementara kata dia, akibat bencana sejumlah akses air bersih terganggu, sehingga yang paling dibutuhkan adalah bantuan air mineral.

Selain air mineral, karena logistik mulai menipis, pungungsi juga sangat membutuhkan bantuan makanan.

"Kalau sekarang masih bisa ditangani, tetapi besoknya itu mungkin sudah tidak mencukupi," kata Yan sabtu tadi.

Senada itu, salah seoarang korban longsor, Marta warga Dusun Minanga mengatan, pihaknya sangat membutuhkan bantuan makanan dari pemerintah.

Selain makanan, Marta juga mengaku sangat membutuhkan bantuan berupa pakaian.

Saat rumahnya tertimpa material longsor, tidak ada baju yang sempat diselamatkan.

"Hanya baju di dalam badan saja yang ada, kita berharap ada bantuan dari pemerintah," harap Marta.

Laporan wartawan @rexta_sammy

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :

Jangan Lupa Follow akun Instagram Tribun Timur:
A

A

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved