Unjuk Rasa di Flyover Makassar, Mapera Nusantara Desak Kapolri Copot Dua Kapolda
Warga Bima diketahui berunjukrasa untuk menuntut perbaikan infrastruktur di daerahnya.
Penulis: Amiruddin | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mahasiswa Peduli Rakyat (Mapera) Nusantara, berunjuk rasa di bawah flyover, Jl Urip Sumohardjo, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Jumat (8/3/2019).
Unjuk rasa tersebut terkait dugaan tindakan represif oknum kepolisian, saat aksi demonstrasi sejumlah warga di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), belum lama ini.
Warga Bima diketahui berunjukrasa untuk menuntut perbaikan infrastruktur di daerahnya.
Namun unjuk rasa saat itu berakhir ricuh, yang mengakibatkan lima warga mengalami luka-luka, serta seorang anak di bawah umur turut menjadi korban.
Ketua Umum Mapera, Sofyan mengatakan unjuk rasa di flyover merupakan yang kedua kalinya dilakukan.
Hal itu kata dia, setelah aksi pertama Mapera Nusantara tak mendapat respon.
"Kami meminta Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mencopot Kapolda NTB dan Kapolres Bima, terkait aksi represif kepolisian di Bima," kata Sofyan, kepada tribun-timur.com.
Ia juga mendesak Tito mencopot Kapolda Sultra, yang dianggapnya melakukan hal serupa terhadap warga.
"Kami minta Kapolri segera menegakkan supremasi hukum, dan UU No 2 Tahun 2002 tentang tugas dan fungsi kepolisian," ujarnya.
Jika aksi mereka tak ditanggapi, Sofyan mengancam kembali berunjukrasa dengan jumlah yang lebih besar.
Pantauan tribun-timur.com, unjuk rasa tersebut mendapat pengawalan dari petugas kepolisian.
Pengamanan tampak dipimpin langsung Kapolsek Panakkukang, Kompol Ananda Fauzi Harahap.
Laporan Wartawan Tribun Timur, @amir_eksepsi