Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

VIDEO: Nyambi Jual Sabu, Nelayan Cumi-cumi Asal Mariso Ditembak Polisi

Seorang nelayan ditembak tim Reskrim Polsek Mariso, di Jl Dahlia, Bonto Maranu, Makassar, Sulsel, Senin (4/3/2019) sore.

Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Munawwarah Ahmad

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Seorang nelayan ditembak tim Reskrim Polsek Mariso, di Jl Dahlia, Bonto Maranu, Makassar, Sulsel, Senin (4/3/2019) sore.

Adalah Asri (29) warga Jl Dahlia lorong 3, Kecamatan Mariso.

Asri ditembak polisi setelah tertangkap menguasai narkotika sabu 53 gram di lantai 3, kamar rumahnya.

Kanit Reskrim Polsek Mariso Iptu Rahman Rongrong mengungkapkan, Asri ditembak saat personel Reskrim membawanya dari rumah menuju ke markas Polsek Mariso.

"Tadi sempat terjadi kejar-kejaran dengan pelaku ini, memang ditengah pemukiman warga. Kita peringati dan kita arahkan ke kakinya," kata Rahman di Polsek Mariso.

Jarak rumah Asri dengan Polsek Mariso memang terbipang dekat, jaraknya sekitar 1 Kilometer.

Tapi dalam perjalanan, pelaku memberontak dan langsung melarikan diri.

Usai pelaku Asri ditembak, warga sempat berkumpul karena mendengar bunyi pistol jenis Revolver polisi meledak di kawasan padat penduduk, Asri tergeletak dijalan.

Timah panas Revolver menembus telapak kaki kanan Asri, dia pun terlihat kesakitan saat personel membawanya ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, Kota Makassar.

Kata Rahman, penangkapan pelaku Asri berdasarkan informasi dari tetangga, Asri akan melakukan transaksi dengan pembeli yang tidak jauh dari rumah di Jl Dahlia 3.

"Jadi saat pelaku ini kami tangkap, pelaku ini memang sementara beres-beres setelah dia mengemas puluhan paket sabu yang kami temukan dilokasi," jelas Rahman.

Asri diamankan sekitar pukul 15.00 Wita, barang bukti narkoba jenis sabu berhasil diamankan polisi.

Diantaranya, 53 paket kecil, timbangan digital, dan sendok sabu.

Iptu Rahman menambahkan, saat ini tim penyidik Reskrim Polsek Mariso masih terus menggali berasal dari mana barang-barang bukti tersebut didapatkan pelaku.

"Ya kita masih melakukan pendalaman ini barang bukti, pengakuannya masih sebatas pemilik. Tapi kami yakin ada jaringan yang terlibat kasus ini," tambah Iptu Rahman.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved