Bawaslu Sulsel Jemput Laporan 15 Camat Makassar di Jakarta
"Baru landing dek di bandara Internasional Hasanuddin, baru pulang dari Jakarta," kata Amryadi kepada Tribun, Jumat (1/3/2019).
Penulis: Abdul Azis | Editor: Hasrul
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Dua Komisioner Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Selatan ke Jakarta. Kedua komisioner itu, Amrayadi dan Asradi.
Keduanya baru saja mendarat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Jumat (1/3/2019), sekitar pukul 17.20 wita.
Selain keduanya, ada dua orang lagi ikut ke Jakarta. Mereka Adnan dan Niar.
Baca: Sambut Surat Suara, Gudang Logistik Pemilu di Balla Lompoa Dirapikan
"Baru landing dek di bandara Internasional Hasanuddin, baru pulang dari Jakarta," kata Amryadi kepada Tribun, Jumat (1/3/2019).
Hanya saja, mantan Ketua KPU Kabupaten Soppeng itu mengaku tidak tahu nama si pelapor dalam kasus video dugaan 15 camat se-Kota Makassar yang memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01.
"Saya tidak ingat namanya (pelapor). Saya ada kegiatan lain, Bimtek. Tidak bersama (penyidik) gakkumdu," jelasnya.
Baca: Personel Dilarang Pungli, Kabag Ops Polres Maros Siapkan Sanksi
Kemarin, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulsel, Laode Arumahi sudah komunikasi dengan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem Syahrul Yasin Limpo (SYL) terkait dugaan pelanggaran netralitas Aparat Sipil Negara (ASN).
"Pak SYL itu siap setiap saat menghadiri undangan Bawaslu, jadi tak ada kesulitan," kata Laode Arumahi di Hotel Horizon, Jl Jenderal Sudirman, Kota Makassar, Sulsel, Kamis (28/2/2019) kemarin.
Dia mengatakan, saat ini anggota dan staf Bawaslu Sulsel sedang ke Jakarta.
Baca: Ingat Pemeran Telenovela Betty la Fea Ana Maria Orozco, Gini Penampilannya Sekarang
"Hari ini, ada yang berangkat ke Jakarta untuk ketemu pelapor. Saat ini juga Bawaslu masih memeriksa saksi baru untuk pelapor," katanya.
Laode mengatakan, saat ini Bawaslu Sulsel baru mengagendakan pemeriksa SYL.
"Baru kita agendakan (rencana pemanggilan), karena komitmen Pak SYL setiap saat. Undangan pemanggil sudah ditetapkan, insya Allah satu dua hari ini kita minta waktunya," katanya.
Baca: Pemkab Polewali Mandar Makin Serius Wujudkan Kota Layak Anak
Laode mengatakan Bawaslu punya waktu menyelesaikan pelaporan 15 camat se-Kota Makassar dengan dugaan pelanggaran netralitas ASN.
"Waktu kami masih lama sampai tanggal 12 Maret 2019," katanya.
Sebelumnya, Bawaslu Sulsel sudah memeriksa 15 camat se-Kota Makassar di Kantor Bawaslu Sulsel.(tribuntimur.com)
Laporan Wartawan tribuntimur.com @abdul-azis-alimuddin