ILC TV One Semalam Karni Ilyas Bahas Pernah Salah Data Hingga Buat Prabowo Subianto cs Sujud Syukur
Hal ini diungkit Presiden ILC TV One Karni Ilyas tadi malam tentang salah satu hingga Prabowo Subianto dan tim sujud syukur
Hal ini diungkit Presiden ILC TV One Karni Ilyas tadi malam tentang salah satu hingga Prabowo Subianto dan tim sujud syukur
TRIBUN-TIMUR.COM - Stasiun TV swasta TV One menyajikan data yang salah mengenai hasil Quick Count atau Hitung Cepat Pilpres 2014 lalu.
Salah satu lembaga survei di TV One mengumumkan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa menang sementara Jokowi - Jusuf Kalla kalah.
Hasil ini disambut sujud syukur oleh Prabowo Subianto dan timnya.
Belakangan data hitung cepat disiarkan TV One itu ternyata salah dan Prabowo Subianto sudah terlanjur bergembira. Itu hasil Pilpres 2014 lalu.
Hal ini diungkit Presiden ILC TV One Karni Ilyas di tayangan ILC TV One Selasa (26/2/2019) tadi malam
Pembawa Acara Indonesia Lawyers Club (ILC) Karni Ilyas angkat bicara soal hasil Quick Count Pemilu Presiden 2014 yang berisi data salah.
Hal tersebut disampaikan Karni Ilyas saat membawakan acara ILC bertajuk 'Perlukah Pernyataan Perang Total dan Perang Badar?' yang tayang live di tvOne, Selasa (26/2/2019) malam.
Karni Ilyas menyatakan hal tersebut sebagai bentuk klarifikasinya atas banyaknya masyarakat yang mempersoalkannya, terutama di media sosial.
Baca: Video Pernikahan Syahrini & Reino Barack, Seperti Ini Kesibukan di Masjid Tokyo Tempat Akad Nikah
Baca: Link Live Streaming Pernikahan Reino Barack & Syahrini di Masjid Tokyo dan Penjelasan Kepala KUA
Baca: Timnas U-22 Indonesia Juara Piala AFF 2019, Menpora: Kita Pantas Juara, Pemerintah Siapkan Bonus

"Saya ketika itu memang sedang cuti. Tapi sebagai penanggung jawab sekarang, saya harus. Saya cuti panjang waktu itu, lebih dari tiga bulan," kata Karni Ilyas, mengawali klarifikasinya.
Karni Ilyas menjelaskan, Quick Count pemilu itu, bukan merupakan hasil produksi dari televisi itu sendiri.
Quick Count itu produksi dari lembaga survei yang cukup banyak di Indonesia dan terdaftar di KPU (Komisi Pemilihan Umum) atau Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu)," terangnya.
"Dan pada tahun 2014, tvOne memakai tiga lembaga survei. Salah satu diantaranya memiliki kekeliruan, dan mengatakan dalam kesimpulannya, hasil kesimpulan dalamQuick Countnya bahwa Prabowo (Calon Presiden Prabowo Subianto) menang."
"Dan ternyata itu salah," sambung Karni Ilyas.

Meski demikian, jelas Karni Ilyas, ada dua lembaga survei lainnya yang pada hari itu juga ada di tvOne, menyatakan bahwa Calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) pemenangnya.