Bupati Luwu Timur Ajak Warganya Kurangi Produksi Sampah Rumah Tangga
Pemkab Luwu Timur melaksanakan gerakan Luwu Timur membawa kantong belanja ramah lingkungan dan gerakan penyelamatan Danau Matano
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Suryana Anas
TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Pemerintah Kabupaten Luwu Timur melaksanakan gerakan Luwu Timur membawa kantong belanja ramah lingkungan dan gerakan penyelamatan Danau Matano di Dermaga Danau Matano, Soroako, Kecamatan Nuha, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (26/2/2019).
Kegiatan masih dalam rangka gebyar peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2019 yang juga digaungkan Pemkab Luwu Timur.
Bupati Luwu Timur, Thorig Husler mengajak masyarakat agar peduli menyingkirkan sampah di lingkungan masing-masing.
Baca: Tekan Angka Pelecehan Seksual Terhadap Anak, Ini yang Dilakukan Dinas P3A Jeneponto
Baca: Dikeluhkan, Lubang Jalan di Lau Maros Ditambal
Baca: 37 Ketos Ikuti Seleksi Tulis Esai dan Wawancara di Unhas
Husler mengatakan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka ketidakpedulian masyarakat terhadap sampah masih cukup tinggi.
"Kalau ketidakpedulian adalah ukuran masalah sampah, angka ini menunjukkan kita harus terus bersama masyarakat, pemerintah, aktivis, dan semua elemen terus membersihkan sampah," kata Husler dalam sambutannya.
Husler pun mengajak masyarakat untuk mengurangi sampah yang dimulai dari rumah masing-masing dengan memilah sampah yang masih digunakan dan dapat diolah kembali.
"Ini terkait banyak sampah yang diproduksi oleh rumah tangga," tutur Husler.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Luwu Timur, Andi Tabacina Achmad mengatakan membawa tas belanja sendiri adalah perilaku peduli lingkungan yang didasarkan banyak hal.
"Diantaranya peduli lingkungan yang didorong oleh sikap dan nilai terhadap lingkungan, insentif yang diperoleh, dan konsekuensi yang dirasakan," kata Andi Tabacina.
Tabacina menyebut perilaku yang berbeda mungkin karena pengetahuan. Survei perilaku masyarakat peduli lingkungan pada (KLHK) pada 2012 menyatakan, terdapat hubungan antara pengetahuan dan perilaku peduli lingkungan.
Dengan kata lain, pengetahuan terkait sampah plastik sulit didaur ulang serta dampak terhadap lingkungan, lebih memiliki peluang membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi sampah plastik.
"Sikap dan nilai yang dianut masyarakat di sekitar lingkungan tempat tinggal, atau sikap dan nilai yang ada dalam keluarga, akan mengubah perilaku," imbuhnya.
Menurutnya, warga di suatu wilayah yang memiliki kebiasaan membawa tas sendiri saat berbelanja, maka ada keengganan untuk tidak berperilaku sama dengan orang-orang di sekitar.
Kegiatan juga dilengkapi Surat Edaran Bupati Luwu Timur tentang Gerakan Luwu Timur Membawa Kantong Belanja Ramah Lingkungan, dan Surat Edaran Bupati mengenai kewajiban menyediakan tempat sampah dalam kendaraan.
Pada kesempatan ini, dilakukan penyerahan kantong belanja ramah lingkungan dari PT Vale Indonesia (PTVI) kepada kepala desa se-Kecamatan Nuha.