Video 15 Camat Makassar Dukung Jokowi, KP-GRD: SYL Cederai Demokrasi
Dalam video berduarasi satu menit 26 detik itu, Syahrul mengungkapkan ia bersama 15 camat di Makassar mendukung pasangan Capres-Cawapres nomor urut 1
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Nurul Adha Islamiah
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Beredar video eks Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, bersama 15 Camat di Makassar menyatakan dukungan terhadap Capres-cawapres nomor urut 1 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Dalam video berdurasi satu menit 26 detik itu, Syahrul mengungkapkan ia bersama 15 camat di Makassar mendukung pasangan Capres-Cawapres nomor urut 1 Jokowi-Ma'ruf.
Baca: Diduga Nyatakan Dukungan ke Jokowi-Maruf, Ini Hukuman yang Mengintai 15 Camat se Makassar
Lalu apa tanggapan aktivis Makassar terkait video itu?
Kordinator Komite Pusat Gerakan Revolusi Demokratik (KP-GRD) Amar Anggriawan menyesalkan adanya video itu.
Menurutnya, Syahrul Yasin Limpo yang merupakan pamong senior tidak selayaknya mengajak para camat untuk terlibat dalam politik praktik.
"Pak SYL jangan gitu dong. Apalagi melibatkan ASN, seyogyanya Pak SYL yang sudah matang dalam berpolitik tidak mempertontonkan hal-hal yang mencederai demokrasi," kata Amar Anggriawan kepada Tribun, Jumat (22/2/2019).
Apa yang dilakukan SYL bersama para camat, menurut Amar adalah contoh yang buruk dalam sistem demokrasi.
"Sistem demokrasi kita akan baik apabila pelaku-pelakunya mendidik, bukan malah melukai proses yang tengah tersusun rapi dengan independensi, ini nokta hitam terhadap demokrasi," ujar Alumni UINAM ini.
Ia pun berharap agar Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, mengambil langkah tegas yang profesional terhadap para camat yang merupakan perangkat negara atau aparatur sipil negara (ASN).
"Walikota harusnya menindak tegas para ASN yang terlibat dalam politik praktis. Masyarakat paham betul, bahwa Dany Pomanto berada pada salah satu paslon, tapi tidak dengan melegalkan perangkat-perangkat negara dalam keberpihakan itu," jelas Amar.
"Semua mau menang dalam pertarungan politik, namun ada aturan mainnya, jangan dilanggar dong. Berpolitik dengan cara-cara ini saya rasa kurang elok," tuturnya.
Terpisah SYL yang dikonfirmasi tribun mengagap kehadiran para camat dalam video itu hanya sebatas selfi-selfi.
Pun Dany Pomanto, yang dikonfirmasi sebelumnya juga menganggap tidak ada yang salah dengan video yang viral itu.
Laporan Wartawan Tribun Timur, Muslimin Emba @musliminembah61.
Baca: Marion Jola Akhirnya Respon soal Kritikan Buka Jaket di Hadapan Siswa, Tak Sangka Viral di Medsos
Baca: Kronologi Pejabat Tembak Bocah karena Ambil Mangga yang Jatuh ke Jalan, Ngakunya Tembak Kucing
Baca: Berboncengan Pakai Motor Ninja, Pelajar SD dan SMP di Sorowako Meninggal Usai Tabrak Pelindung Jalan