Tribun Wiki
TRIBUNWIKI: Kenapa Unicorn Jadi Istilah untuk Startup Bernilai Rp 14,1 T? Ini Alasannya
"Infrastruktur apa yang akan bapak bangun untuk mendukung pengembangan unicorn-unicorn Indonesia?," tanya Jokowi.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Ina Maharani
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSSAR- Debat Calon Presiden 2019 meninggalkan momen yang menjadi perhatian seluruh masyarakat Indonesia.
Seketika istilah unicorn menjadi viral oleh warganet.
Kata tersebut menjadi perbincangan usai calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto terlihat tidak terlalu paham atas pertanyaan calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo yang menanyakan hal tersebut.
"Infrastruktur apa yang akan bapak bangun untuk mendukung pengembangan unicorn-unicorn Indonesia?," tanya Jokowi.
Prabowo pun berdiri untuk mencoba menjawab pertanyaan yang diajukan padanya.
"Yang Bapak maksud unicorn? Unicorn yang online-online itu?," respons Prabowo sebelum menjawab pertanyaan yang diajukan.
Sontak warganet mengaitkannya, dengan kartun kuda unicorn.
Asal Istilah Unicorn
Baca: TRIBUNWIKI: Jokowi Tanya ke Prabowo Soal Unicorn, Apa Itu Unicorn? Ini Penjelasannya
Sebenarnya, istilah tersebut berasal dari mana? dan kenapa harus memakai istilah itu?
Dilansir dari Kompas.com, Secara singkat, istilah unicorn disematkan bagi perusahaan rintisan (startup) yang memiliki valuasi lebih dari satu miliar dollar AS atau jika dikonversi ke rupiah saat ini, nilainya mencapai Rp 14,1 triliun.
Istilah ini pertama kali muncul sekitar tahun 2013 lalu yang ditulis secara publik oleh Aileen Lee, seorang pemodal ventura dari Cowboy Ventures.
Lee menggunakan istilah itu dalam sebuah artikel yang diterbitkan Tech Crunch dengan judul "Welcome to the Unicorn Club: Learning From Billion-Dollar Startups".
Sejak saat itu, "unicorn" menjadi kosa kata baru di bidang investor publik dan swasta, pengusaha, dan siapapun mereka yang bekerja di industri teknologi.
Aileen Lee, pemodal ventura yang menemukan istilah Unicorn di industri startup digital.(Recode.net)