Bakar Ban dan Sandera Truk, Mahasiswa Majene Nyaris Bentrok dengan Polisi
Mahasiswa hampir bentrok dengan Polisi yang mengawal demonstrasi, Kamis (14/2/2019).
Penulis: edyatma jawi | Editor: Nurul Adha Islamiah
TRIBUN-TIMUR.COM, MAJENE -- Aksi unjuk rasa solidaritas perjuangan mahasiswa Majene di bundaran tugu juang Pusat Pertokoan Majene, Sulbar, nyaris berakhir ricuh.
Mahasiswa hampir bentrok dengan Polisi yang mengawal demonstrasi, Kamis (14/2/2019).
Kejadian ini bermula saat mahasiswa yang melingkar menutup sebagian badan jalan trans Sulawesi ini menghentikan truk yang melintas.
Baca: Mahasiswa Majene Unjuk Rasa, Bakar Ban Desak Pencopotan Kapolres Kota Balikpapan
Baca: BREAKING NEWS: Solidaritas Mahasiswa Majene Unjuk Rasa, Tutup Sebagian Badan Jalan
Baca: Kemenkumham Sulbar Geledah Rutan Majene, Ada Apa?
Beberapa demontran lalu naik ke bagian belakang truk. Mereka menguasai mobil dan berorasi diatas truk.
Kepolisian yang berjaga mencoba menghentikan aksi pengendaran truk. Kabag Ops Polres Majene Kompol Abidin Rasyid bersama personel Polisi lainnya memaksa mahasiswa turun.
Upaya Polisi mendapat perlawanan dari mahasiswa. Aksi saling dorong pun tak terhindarkan.
Mahasiswa dan Polisi yang tersulut emosi nyaris bentrok. Beruntung kedua pihak dapat menenangkan diri.
Mahasiswa kembali masuk ke barisan. Sementara Polisi kembali ke barisan pengamanan.
Aksi demonstrasi ini merupakan buntut pemukulan mahasiswa di Balikpapan saat unjuk rasa, Senin (11/2/2019) lalu.
Solidaritas perjuangan mahasiswa Majene turun ke jalan mengecam tindakan represif Polisi pada mahasiswa Balikpapan.
Massa berjumlah 50 orang lebih berasal dari berbagai organisasi kemahasiswaan. Diantaranya, GMNI, HmI, PMII, LMND, GMKI, LSUP dan berbagai organisasi kedaerahan.
Mereka membawa berbagai macam atribut unjuk rasa. Serta spanduk bertuliskan kecaman terhadap tindakan represif Kepolisian terhadap mahasiswa Balikpapan.
Selain itu, demonstran juga membawa keranda mayat pertanda matinya demokrasi. Keranda itu berisi ban bekas dan ditempatkan di tengah barisan.
Keranda dan ban bekas ini dibakar. Sambil mereka berorasi dan meneriakkan kecaman terhadap Kepolisian.
Aksi pembakaran ban ini menyebabkan asap hitam mengepul tinggi. Aksi mereka juga menyebabkan arus lalu lintas terganggu.
Aksi ini berlangsung sejak pukul 11.00 WITA. Berselang tiga jam, demonstran membubarkan diri. (Tribun Majene.com)
Laporan Wartawan Tribun Timur, @edyatmajawi
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :
V