Warga Mappedeceng Luwu Utara Tutup Bendungan Baliase
Warga Desa Mappedeceng, Kecamatan Mappedeceng, Kabupaten Luwu Utara, menutup Bendungan Baliase yang ada di desa mereka.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Munawwarah Ahmad
Laporan Wartawan TribunLutra.com, Chalik Mawardi
TRIBUNLUTRA.COM, MAPPEDECENG - Warga Desa Mappedeceng, Kecamatan Mappedeceng, Kabupaten Luwu Utara, menutup Bendungan Baliase yang ada di desa mereka.
Warga Mappedeceng, Taufik, mengaku menutup bendungan karena tuntutan mereka tak diakomodir.
"Bendungan kami tutup," kata Taufik, Rabu (6/2/2019).
Taufik mengaku kecewa karena permintaan mereka dibukakan pintu air untuk 30 hektare sawah warga tak diakomodir.
"Ini memang aneh, bendung raksasa di desa kami tapi sawah kami tak kebagian air," katanya.
Warga Mappedeceng sudah berulang kali melakukan unjuk rasa meminta pintu air.
Akan tetapi solusi yang ditawarkan Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang terhadap 30 hektare sawah yakni pompa air, namun ditolak warga.
Sekedar untuk diketahui, 30 hektare sawah warga Mappedeceng tak teraliri air karena tidak ada pintu air.
Padahal Bendungan Baliase diperuntukan untuk mengairi 22 ribu hektare sawah di Luwu Utara.
Lokasi Bendungan Baliase berada di perbatas Baliase-Mappedeceng atau hanya ratusan meter dari lokasi 30 hektare sawah.
Subscribe untuk Lebih dekat dengan tribun-timur.com di Youtube:
Jangan lupa follow akun instagram tribun-timur.com
Jangan lupa follow akun instagram tribun-timur.com