Aldama Tewas Dianiaya Senior ATKP Makassar, Pelda Daniel: Cukup Anak Saya Jadi Korban
Menurut Pelda Daniel, pihak ATKP mengatakan, Aldama meninggal dunia setelah terjatuh dari kamar mandi.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pihak Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) sempat menutupi kasus kematian Aldama Putra Pongkala (19), taruna tingkat pertama yang tewas setelah dianiaya seniornya, Muh Rusdi (21), Minggu dua hari lalu.
Hal itu terkuak, dari pengakuan ayah Almada, Pelda Daniel Pongkala, saat sikonfirmasi TribunTimur.com, Selasa (5/2/2019) malam.
Menurut Pelda Daniel, pihak ATKP mengatakan, Aldama meninggal dunia setelah terjatuh dari kamar mandi.
Namun, fakta di lapangan, menurut Daniel, putra semata wayangnya itu tewas setelah menderita beberapa bekas luka di bagian wajahnya yang diduga akibat penganiayaan.
"Saya ditelpon malam-malam oleh pengasuh anak saya di ATKP, katanya bisa merapat ke RS Sayang Rakyat soalnya anak saya (Aldama) katanya jatuh, jadi awalnya perkiraan saya hanya luka atau patah. Pas saya tiba (di RS Sayang Rakyat) saya di sambut pelukan dan berkata, bapak yang sabar yah... kami sudah berusaha tapi apa daya, disitulah saya lansung seperti tidak bisa berkata-kata lagi karena dipikiran saya anak saya sudah meninggal," cerita Daniel.
Daniel yang syok mendengar kabar anaknya telah tiada, pun berusaha tegar dan menenangkan diri.
"Beberapa saat, saya diberi air putih minum, saya bilang bisa saya lihat anak saya. Jadi saya diantar masuk ke UGD dan melihat anak saya sudah diselimuti," cerita Daniel dengan nada sedih.
Ia pun membuka kain penutup jenazah anaknya dan melihat lansung wajah Aldama.
"Saya buka kainnya, saya lihat awajahnya banyak luka-lukanya di kepalanya, di pelipis dan di bawah matanya," ujar Daniel.
Daniel pub menanyakan ke pengasuh Aldama di ATKP, terkait penyebab kematian putranya.
Namun, kata Daniel, pihak ATKP berusaha menutupi kasus penganiayaan yang menewaskan putranya dengan berkata "terjatuh di kamar mandi.
"Saya tanya, anak saya ini mati karena apa. Dari ATKP, pengasuhnya itu bilang anak saya jatuh di kamar mandi," ungkap Daniel.
Jawaban pihak ATKP tidak diterima Daniel, lantaran kondisi Aldama yang mengalami sejumlah luka di wajahnya.
"Jadi informasi-informasi ini seolah menutupi mereka punya ini, jadi saya berharap kalau bisa jangan seperti ini, berbohong menutupi kasus ini, makanya saya tidak percaya anak saya jatuh di kamar mandi," ungkap Daniel.
Daniel begitu meyakini anaknya tewas dianiya lantaran melihat sejumlah luka yang diderita anaknya.