130 Hari 'Nongkrong' di Darat Akibat Hempasan Tsunami Palu, KM Sabuk Nusantara 39 Kembali ke Laut
Kembalinya KM Sabuk Nusanatara ke laut sekitar pukul 07.00 wita setelah memakan waktu 2 jam persiapan.
Penulis: abdul humul faaiz | Editor: Imam Wahyudi
Laporan Wartawan Tribunpalu.com, Abdul Humul Faaiz
TRIBUN-TIMUR, DONGGALA - Kapal Motor (KM) Sabuk Nusantara 39 akhirnya kembali ke laut, Selasa (5/2/2019).
Kapal milik PT.Pelni ini diluncurkan ke laut setelah 130 hari terdampar di daratan Desa Wani II, Kecamatan Tanantovea, Donggala, Sulawesi Tengah.
Kembalinya KM Sabuk Nusanatara ke laut sekitar pukul 07.00 wita setelah memakan waktu 2 jam persiapan.
"Alhamdulillah apa yang menjadi rencana kita sejak awal berjalan lancaar dalam mengupayakan peluncuran KM Sabuk Nusantara 39 ini dengan aman," kata Project Manager Salvage PT. Samudra Rasaki Teknindo (Smart) Balikpapan, Ahmad Yani kepada sejumlah wartawan.
Dalam proses penurunannya, dibutuhkan 5 orang tim teknis dan 16 pekerja dari warga lokal.
Terhitung, dalam proses penurunan kapal tersebut memakan waktu 20 hari.
Pantauan Tribunpalu.com, kapal ditarik menggunakan Tug Bot serta dibantu dorongan oleh eskavator.
Peluncurannya pun tidak membutuhkan waktu yang cukup lama hanya 30 detik.
"Memang seperti itu keceptannya, makanya tadi kita sesuaikan dengan delta dengan posisi aman, begitu juga dengan tali tros yang digunakan untuk menarik disesuaikan," kata Ahmad Yani.
"Alhamdulillah kami buktikan kami bisa menyelamatkan aset negara, terimakasih warga wani atas bantuan serta dukungannya," tambahnya.
Sebelumnya, KM Sabuk Nusantara 39 terhempas di daratan hingga 70 meter dari bibir pantai akibat gelombang tsunami pada 28 September 2018 silam.
Proyek penurunan kembali KM Sabuk Nusantara 39 ini dilakukan oleh teknisi PT Samudera Rezeki Teknindo (Smart) Balikpapan dibantu warga lokal.
Sejak awal pengerjaan, kapal yang dibangun tahun 2014 ini direncanakan kembali melaut pada Rabu, 9 Januari 2019.
Namun proses pengerjaannya masih terkendala perizinan dari Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP).
Sementara untuk perizinan pengoperasian kapal laut juga masih menunggu izin dari Direktur Lalu Lintas Laut (Dirlala) Direktorat Jendral Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
Ahmad Yani mengatakan, selama pemeriksaan, kapal dalam kondisi baik tanpa kerusakan apapun.
"Untuk Engine kami cek masih bagus, namu selanjutnya akan dicek lagi di Pelabuhan Pantoloan," katanya.(