VIDEO: Puskesmas Keliling Dinkes Wajo Fogging Rumah Warga
Rumah Mansyur dihuni 6 dewasa dan seorang anak 7 tahun. Belum ada yang terjangkit penyakit yang ditularkan akibat nyamuk Aedes Aegypty.
Penulis: Hardiansyah Abdi Gunawan | Editor: Nurul Adha Islamiah
Laporan wartawan Tribun Timur, Hardiansyah Abdi Gunawan
TRIBUNWAJO.COM, SABBANGPARU - Bising mesin alat fogging terdengar dari kejauhan. Bau khas insektisida yang menjadi asap tersebut menyengat. Si petugas fogging mengarahkang moncong fogging ke seluruh penjuru di sekitar rumah Mansyur (35) di Desa Wage, Kecamatan Sabbangparu, Jumat (01/02/2019) pagi.
Rumah Mansyur dihuni 6 dewasa dan seorang anak 7 tahun. Belum ada yang terjangkit penyakit yang ditularkan akibat nyamuk Aedes Aegypty.
Namun, dirinya tetap waspada. Mengingat, belakangan kasus DBD meningkat drastis di Kabupaten Wajo. Dengan kedatangan pihak Puskesmas Keliling Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo, hal tersebut bisa diminimalisir.
Baca: Lama Tak Terpakai, Eks Kantor Bupati Sidrap Mulai Dibersihkan
Baca: Warga Kecamatan Tempe Terbanyak Menderita DBD di Kabupaten Wajo
Baca: Diduga Kelebihan Muatan, Truk Pengangkut Gabah di Poros Wajo - Soppeng Terbalik Saat Parkir
Diakui Mansyur, pihak Dinas Kesehatan maupun Puskesmas setempat belum pernah melakukan sosialisasi terkait pencegahan penyakit DBD. Padahal, Dinas Kesehatan senantiasa mengaungkan terkait aktivitas 3 M (menguras, menutup, dan mengubur).
"Alhamdulillah, tidak ada yang terjangkit. Hanya saja baru kali ini dilakukan fogging. Dan bahkan pihak Dinkes atau Puskesmas belum pernah sosialisasi," katanya.
Rumah permanen berwarna merah muda milik Mansyur berasap. Bahkan, kandang ternaknya pun tak luput dari semprotan asap fogging. Dua petugas fogging yang turun pun dengan cekatan mengarahkan moncong fogging yang disinyalir tempat perindukan si nyamuk Aedes Aegypty.
Peningkatan penderita DBD yang cukup drastis tersebut dibenarkan Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo, Awaluddin Sibe. Olehnya, pihaknya pun menggiatkan aktivitas pencegahan, termasuk fogging.
"Melaksanakan pemeriksaan jentik ke rumah masyarakat oleh kader DBD, memberikan Abate, serta melaksanakan fogging fokus ke sekitar rumah penderita dengan radius 100-200 meter," katanya.
Baca: Pemkab Bantaeng Dorong Gerakan Pemuda Melawan Hoaks
Baca: Dinkes Bantaeng Catat, Ada 10 Kasus DBD Selama Januari 2019
Subscribe untuk Lebih dekat dengan tribun-timur.com di Youtube:
Baca: Satu Rumah Ludes Terbakar di Baraka Enrekang
Baca: Benarkah Mantan Manajer Almarhum Olga Syahputra Kini Jatuh Miskin dan Reaksi Mak Vera
Baca: Wajo Diprediksi Tak Diguyur Hujan Hari Ini, Waspada Angin Kencang
Baca: Istri Tua & Istri Muda Bersamaan Jemput Suami di Kantor Ini Terjadi Kemudian Setelah Saling Gigit
Baca: Pelajar Berbonceng Empat Tabrak Truk di Mengkendek Tana Toraja, 1 Meninggal Dunia
Baca: Jumlah Kasus Demam Berdarah di Wajo; RSUD Lamaddukelleng 58 Pasisen, RSUD Siwa 1 Pasien