Soal Torsi,Mesin Turbo Wuling Almaz Lebih Perkasa dari Honda CR-V

TRIBUN-TIMUR.COM - Diperkenalkannya Wuling Almaz menjadi kabar baik bagi pecinta SUV di Indonesia.

Selain tampang atraktif dan fitur berlimpah, Almaz menganut mesin kompak berturbo yang disukai banyak car enthusiast belakangan ini.

Format mesin 1.500 cc dengan turbo itu serupa dengan peserta lain di kelas Medium SUV yakni Honda CR-V 1.5 Turbo dan DFSK Glory 1.5T.

Mesin Wuling Almaz berkapasitas persis 1.451 cc 4 silinder dengan asistensi turbo.

Mesin DOHC itu dikembangkan Wuling bersama Honeywell yang punya reputasi harum memproduksi turbo untuk industri kendaraan penumpang. 

Output yang dimiliki Wuling Almaz adalah 140 dk/5.300 rpm dan torsi 250 Nm di putaran 1.600-3.600 rpm.

Tenaganya mungkin biasa saja bahkan kalah jauh dari Honda CR-V 1.5 Turbo yang mencapai 190 dk.

Mesin Honda CR-V 1.5 Turbo punya kapasitas 1.498 cc 4 silinder dengan turbo dan DOHC sebagai teknologi andalan.

Tapi soal torsi, Wuling Almaz lebih perkasa karena rival Honda-nya itu ‘hanya’ punya 240 Nm di rentang 2.000-5.000 rpm.

Tak cuma itu, capaian torsi maksimal Almaz juga lebih rendah dari CR-V 1.5 Turbo, 1.600-3.600 rpm VS 2.000-5.000 rpm. 

Fitur Keselamatan

Fitur adalah hal penting bagi mobil-mobil masa kini. 

Terutama safety feature yang menjadi benteng keselamatan seluruh penumpang.

Nah, Wuling Almaz sebagai SUV pendatang baru tak mau ketinggalan memberi banyak fitur keselamatan ke konsumen.

Lalu apa saja safety feature yang ditawarkan Wuling Almaz?

Pertama adalah kombinasi ABS (anti-lock braking system), EBD (electronic brake distribution) dan BA (brake assist).

Tritunggal pengereman ini membuat Almaz tak hanya mampu mengerem keras tanpa mengunci, namun juga memberi kesempatan pengemudi untuk membelok dan menghindari obyek di depan saat mengerem darurat.

Kemudian ada TCS (traction control system) alias kontrol traksi.

Kontrol traksi memastikan traksi roda penggerak selalu terjaga dengan meniadakan spin berlebih dengan cara mengurangi tenaga mesin hingga mengaktifkan rem di roda yang spin.

Peran TCS membuat Wuling Almaz bisa melaju efektif terutama di jalan yang licin seperti gravel, rumput, aspal basah, hingga tanjakan.

Rianto Prasetyo

Kemudian kontrol stabilitas yang dalam bahasa Wuling disebut Electronic Stability Control (ESC).

Ketika mobil sedang bermanuver kencang dan sensor mendeteksi ada potensi kehilangan kendali (gerak mobil melewati batas toleransi, roda spin/sliding), maka ESC bisa mengaktifkan rem di salah satu/keempat roda, hingga mengurangi suplai BBM untuk mereduksi tenaga mesin.

ESC memungkinkan pengemudi tetap mampu mengontrol gerak mobil meski berada di manuver darurat sekalipun.

Tak ketinggalan Hill Hold Control atawa hill start assist.

Prinsip kerja fitur ini sederhana, yaitu menahan mobil agar tidak mundur saat kaki kanan pindah dari pedal rem ke pedal gas ketika start di tanjakan.

Ini menjadi fitur keselamatan fungsional karena dengan mobil tetap diam, maka potensi pengemudi panik akibat mobil ngeloyor mundur jadi tidak ada.

Sehingga potensi pedal gas diinjak dalam secara tiba-tiba dan mobil berakselerasi di luar kontrol pun tak perlu terjadi.

Video first drive Wuling Almaz, klik di sini: