Kisah Wanita Dikurung Keluarganya Sendiri di Bawah Tanah, Ini Masalahnya
Sungguh tragis nasib wanita yang satu ini. Wanita ini tak berdaya karena dikurung di bawah tanah dengan keadaan yang menyedihkan.
Kisah wanita Dikurung Keluarganya Sendiri di Bawah Tanah, Ini Masalahnya
TRIBUN-TIMUR.COM - Sungguh tragis nasib wanita yang satu ini.
Wanita ini tak berdaya karena dikurung di bawah tanah dengan keadaan yang menyedihkan.
Wanita paruh baya yang bernama Peng itu terkunci di ruang bawah tanah gelap oleh keluarganya sendiri sebelum dia akhirnya diselamatkan oleh polisi.
Menurut news.com.au, Peng dikurung dalam sebuah lubang bawah tanah tanpa alas tidur dan bagian mulut lobang diberi pagar besi agar ia tak bisa keluar.
Baca: Ternyata, Bawaslu Sudah Periksa Nurdin Abdullah Jumat Lalu
Ia dilaporkan menderita penyakit mental yang parah sejak dia terlibat dalam kecelakaan mobil.
Peng kemudian didiagnosis sakit mental oleh otoritas setempat setelah dia ditahan karena membobol properti tetangganya pada tahun 2012 silam.
Pihak berwenang setempat membantu memberi subsidi dengan menyediakan empat hari tinggal di bangsal mental untuk Peng.
Dia dilaporkan kembali ke rumah dalam kondisi stabil setelah perawatan kejiwaan yang telah dikatakan berhasil.
Baca: Korban Banjir Jeneponto Masih Kesulitan Air Bersih
Baca: Ikut Lion Air, Maskapai Citilink Mulai Berlakukan Bagasi Berbayar 8 Februari
Baca: VIDEO: Suasana Unjuk Rasa Jurnalis dan Forum LSM Barru
Baca: Siswa dari 3.531 Sekolah Dipastikan Tak Bisa Ikut SNMPTN 2019
Namun, Peng yang tinggal di kota Xixia di kabupaten Pingshan, Sichuan, China kemudian memiliki beberapa gangguan psikotik dan bertindak keras terhadap orang lain tidak lama setelah insiden itu.
Karena kondisinya yang memburuk, keluarganya kemudian memutuskan untuk mengurungnya di ruang bawah tanah mereka untuk menghindari dia melukai tetangga.
Peng kemudian harus menghabiskan hari-harinya sendirian di ruang bawah tanah.
Dia diberi makanan dan air melalui celah di pintu masuk berbahan logam di ruang bawah tanah.
Peng pun tak bisa bercengkrama dengan anggota keluarga lainnya karena ia hanya sendiri di tempat itu.
Tak ada bantal, kasur atau pun selimut untuk meghangatkan tubuhnya.
Baca: Dinas Sosial Sinjai Bantu Perempuan Sebatangkara di Sinjai Selatan
Baca: TRIBUNWIKI: Jadi Nama Jalan di Makassar, Ini Profil Pahlawan Abdullah Daeng Sirua
Baca: Ini Jenis Kelamin Bayi di Kandungan Momo Geisha? Lihat Model dan Warna Baby Shower yang Dipamer