Apindo Apresiasi Perizinan Usaha di Sulsel Hanya 5 Menit
Ketua DPP Apindo Sulsel, La Tunreng di Smart Economic Outlook 2018 to 2019 di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulsel Jl Urip Sumoharjo Makassar
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Nurul Adha Islamiah
Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dewan Pengurus Provinsi (DPP) Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Sulawesi Selatan mengapresiasi langkah pemprov Sulsel utamanya Dinas Perdagangan yang telah meminimalisir pengurusan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) hanya 5 menit saja.
Ketua DPP Apindo Sulsel, La Tunreng di Smart Economic Outlook 2018 to 2019 di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulsel Jl Urip Sumoharjo Makassar, Kamis (24/1) lalu menilai, langkah Disdag patut diapresiasi.
"Selama ini beberapa anggota kami terhambat di sana. Kepastian selesainya izin pun sudah terang benderang. 5 menit paling lama, itu kami sambut baik," ujat Ketua Apindo 3 periode itu.
Baca: Datangkan Container Crane, Pelindo IV Klaim Bongkar Muat di Pantoloan Lancar
Baca: Lowongan Kerja PT Taspen dan BPJS Ketenagakerjaan Masih Buka, Buruan Daftar di Link Resmi ini
Baca: Terlibat Prostitusi, Masa Lalu Vanessa Angel Terkuak, 16 Tahun Lalu Pergi dari Rumah Gegara Pria Ini
Terkait perekonomian Sulsel ke depan, La Tunreng memproyeksikan bakal tumbuh.
"Utamanya Mei 2019, pasca pengumuman Presiden periode 2019-2024. Kita optimis, meski banyak ancaman dari luar utamanya perang dagang Amerika Serikat dan China membuat suku bunga dunia diramalkan naik 3 persen," katanya.
Khusus di Sulsel, ia menyoroti minimnya industri perikanan yang dihasilkan.
"Lewat pertemuan ini, Apindo meminta kepada Pak Gubernur untuk dibantu industri perikanan ini. Mengingat Sulsel didominasi wilayah laut, sumber daya lautnya pun melipah, semoga dengan pemanfaatan IT bisa memberi dampak
Saat ini kata dia, dari segi dunia usaha, pergerakan ekonomi di Sulsel masih ditopang sektor pertanian, padahal potensi keluatan sangat besar.
"Orang bilang surga indonesia di timur. Jawa dan Bali luasnya 17 persen dari luas indonosia dikucur APBN 60 persen. Itu sangat keliru, idealnya Indonesia dibangun di timur, kasi porsir di timur lebih besar," katanya.
Apalagi, Pelindo IV sudah siap mengespor langsung ke Eropa dan Amerika. Biaya dan waktu perjalan bisa dipangkas. Yang membuat pengekspor di Timur Indonesia lebih untung.
"Sekarang bahan baku ke Jawa, biaya lebih tinggi, belum lagi biaya produksi, jadi persaingan tidak sehat bisa dirasakan," katanya.
Ia pun verharap pemerintah sekarang tidak sekadar membangun infrastruktur. "Buka ruang diskusi infrastruktur apa yang prioritas dibangun.
"Kalau pun tidak dibangun, yah di perbaiki saja. Contoh Tol Laut, ini sangat baik. Nah setelah itu apa? Tentunya tantangan kita produk yang dihasilkan harus komeptitif, inovatif, dan siap bersaing," ujarnya.
Libatkan Perguruan Tinggi