Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hari Selasa Mencekam yang Tak Terlupakan di Dusun Pattiro Kabupaten Gowa

"Semua menangis histeris sambil berteriak Allahu Akbar di rumah rumah. Termasuk istri saya ikut bangun walaupun dalam kondisi sakit," ungkap Mahmud.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Hasrul
HANDOVER
Kondisi Dusun Pattiro Desa Pattallikang Kecamatan Manuju, Minggu (27/1/2019) pasca terjangan longsor. 

TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA - Mahmud (40) sontak terkaget di dalam rumahnya, Selasa (22/1/2019) siang ketika itu. Warga Dusun Pattiro Desa Pattallikang Kecamatan Manuju ini mendengar suara gemuruh ledakan bagai sambaran petir.

Ketika ayah dua anak ini keluar dari rumah, ia melihat separuh dari dusun tempat tinggalnya itu tenggelam diterjang longsor. Dua belas rumah hilang disapu tanah. Dalam hitungan detik, longsor kembali menerjang. Tanah dan pepohonan berjatuhan dari atas tebing.

Baca: Ajak Generasi Milenial Sadar Lalu Lintas, Satlantas Polres Wajo Gelar Lomba Freestyle

Baca: Rumahnya Porak-poranda Diterjang Arus Sungai Jeneberang, Nenek Syamsiah Harap Bantuan Pemerintah

"Saya melihat langsung longsor kedua dan ketiga. Semuanya terjadi dalam hitungan detik. Rumah dan penghuninya disapu oleh tanah," kisah Mahmud.

Di sekeliling Mahmud, isak tangis para warga yang selamat tak berbendung. Mereka menangis sembari meneriakkan lafas Allahuakbar.

"Semua menangis histeris sambil berteriak Allahu Akbar di rumah rumah. Termasuk istri saya ikut bangun walaupun dalam kondisi sakit," ungkap Mahmud.

Mahmud menuturkan, sejumlah warga ketika itu sempat berlarian menyelamatkan diri. Ada yang berhasil selamat, ada pula yang diterjang.

Baca: Pelaku Pengeroyokan di Kompleks IDI Diringkus Saat Tertidur Usai Tenggak Miras

Baca: Imlek 2019, Ini Ramalan Shio Naga di Tahun Babi Tanah, Mulai dari Keuangan Hingga Karir

"Saharuddin, salah seorang warga langsung pingsan ketika longsor berakhir. Ia berhasil selamat, namun istri dan anaknya terjebak di dalam rumah," beber Mahmud.

Sempat Heran Lihat Air Jadi Keruh

Sesat sebelum longsor air setinggi lutut menggenangi Dusun Pattiro. Mahmud lalu pergi ke belakang rumah untuk memperbaiki saluran air agar tidak mengalir ke dalam rumah.

Mahmud terheran, aliran air dari atas tebing tak lagi jernih dan bening. Warna air kini keruh kecoklatan.

Baca: Foto Cawapres Sandiaga Salahuddin Uno Diskusi Bareng Santri di Gombara

Setelahnya Mahmud memutuskan masuk ke dalam rumah. Sesaat kemudian longsor menerjang Dusun Pattiro tempat tinggalnya.

Hingga kini Mahmud terus mengingat peristiwa mencekam Selasa (22/1/2019) ketika itu.

Berdasarkan data Polsek Manuju, sebanyak 21 orang diketahui hilang akibat terjangan longsor di Dusun Pattiro Desa Pattallikang Kecamatan Manuju, Selasa (22/1/2019) lalu.

Hingga hari kelima proses pencarian Minggu (27/1/2019), 12 korban telah berhasil dievakuasi oleh tim SAR gabungan. Sementara 9 korban lainnya diperkirakan masih tertimbun material longsor.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved