Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sudah 994 KK Terdampak Banjir Luapan Sungai Walennae di Wajo

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wajo mencatat, baru 5 desa yang telah selesai diasessment oleh Tim Reaksi Cepat.

Penulis: Hardiansyah Abdi Gunawan | Editor: Imam Wahyudi
hardiansyah/tribunwajo.com
Banjir akibat meluapnya Sungai Walennae di beberapa desa/kelurahan di Kecamatan Sabbangparu, Kabupaten Wajo, Rabu (23/01/2019). 

Laporan wartawan TribunWajo.com, Hardiansyah Abdi Gunawan

TRIBUNWAJO.COM, SABBANGPARU - Banjir akibat meluapnya Sungai Walennae di Kecamatan Sabbangparu, Kabupaten Wajo kian meluas, Rabu (23/01/2019) malam.

Tercatat, sudah 11 desa/kelurahan yang terdampak banjir akibat kiriman air dari hulu Sungai Walennae di Kabupaten Soppeng.

Daerah terdampak banjir di Kecamatan Sabbangparu sendiri meliputi Desa Salotengnga, Desa Pallimae, Desa Woronge, Desa Ugi, Desa Mallusesalo, Desa Ujungpero, Desa Bentenglompoe, Desa Taddangpalie, Desa Wage, Desa Liu, dan Kelurahan Walennae.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wajo mencatat, baru 5 desa yang telah selesai diasessment oleh Tim Reaksi Cepat.

Sedang, 6 desa/kelurahan lainnya masih sementara dalam pendataan lantaran tingginya kondisi air dan akses ke daerah tersebut cukup sulit akibat banjir.

Dari data sementara, di Desa Salotengnga, sedikitnya ada 161 rumah dengan 115 kepala keluarga yang berjumlah 460 jiwa. Selain itu, ada 3 sekolah, 1 masjid, dan Kantor Desa Salotengnga yang terendam banjir. Bahkan, 75 ha areal persawahan dan 46 ha areal perkebunan terendam banjir.

Di Desa Pallimae, sedikitnya ada 225 rumah dengan 175 kepala keluarga yang berjumlah 303 jiwa terendam banjir. Juga, ada 6 akses jembatan gantung yang terendam banjir, 2 masjid serta 160 ha area persawahan dan 120 ha area perkebunan.

Di Desa Ugi, sedikitnya ada 85 rumah terendam banjir dengan rincian 85 kepala keluarga dengan 251 jiwa yang terdampak. Banjir juga merendam akses jembatan dan 300 ha area persawahan dan 2 ha area perkebunan.

Di Desa Mallusesalo sendiri, ada 90 rumah terendam banjir dengan 90 kepala keluarga dengan 100 jiwa. Banjir juga merendam 2 sekolah, merusak tanggul di bantaran sungai sepanjang 500 meter dan area perkebunan seluas 10 ha.

Untuk di Desa Woronge sendiri, ada 157 rumah dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 529 dan 569 jiwa. Ada 1 sekolah yang terendam banjir, 1 akses jembatan serta 700 ha area persawahan.

Selebihnya, TRC BPBD Wajo masih melakukan pendataan. Menurut Kepala BPBD Kabupaten Wajo, Alamsyah, banjir kali ini adalah dampak dari tingginya curah hujan di hulu Sungai Walennae.

"Ini banjir kiriman dari Kabupaten Soppeng, kita masih lakukan asessment, jika diperlukan, kita akan lakukan evakuasi terhadap warga dan buka posko pengungsian," katanya kepada Tribunwajo.com.

Namun, sampai saat ini, pihaknya belum bisa memperkirakan kapan air akan surut, mengingat Kecamatan Sabbangparu adalah daerah aliran Sungai Walennae sebelum bermuara di Danau Tempe.

"Kalau instensitas hujan di hulu tinggi yah kita perlu tetap waspada," katanya.

Banjir tersebut pertama kali terjadi pada Selasa (22/01/2019) kemarin di beberapa desa saja. Namun, sampai berita ini diturunkan, volume air kian meninggi dan diperkirakan akan semakin meluas.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved