Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

CITIZEN REPORTER

Pengalaman Belajar di Jepang, Inovasi dari Kongkow-kongkow

Warga Kota Makassar - Penerima Beasiswa Program Global Leaders for Innovation and Knowledge dari Fujitsu tahun 2018

Penulis: CitizenReporter | Editor: Jumadi Mappanganro
Dokumen Mohammad Zuhair ST MEng
Mohammad Zuhair ST MEng 

Mohammad Zuhair ST MEng
Warga Kota Makassar - Koordinator Umum Yayasan Kalla - Penerima Beasiswa Program GLIK dari Fujitsu tahun 2018

JIKA disebutkan kata beasiswa, kemungkinan besar yang terbayang dalam benak kita adalah bantuan pendanaan untuk mengikuti pendidikan di suatu institusi yang berada di satu tempat untuk mendapatkan suatu gelar tertentu.

Tapi bagaimana jika ada program beasiswa yang memungkinkan kita untuk berkunjung ke-4 negara sekaligus dalam waktu cuman 4 bulan? Menarik? Unik?

Itulah yang saya alami ketika mengikuti Global Leader in Innovation and Knowledge (GLIK).

GLIK adalah program kursus singkat yang diselenggarakan oleh salah satu perusahaan terbesar di Jepang, Fujitsu.

Baca: Pilih Nissa Sabyan atau Agnez Mo? ini Hasil Sementara Polling Twitter Sudjiwo Tedjo

Dalam beberapa tahun terakhir perusahaan tersebut melakukan seleksi dan memilih peserta dari negara-negara di Asia-Pacific untuk diberikan beasiswa mengikuti program GLIK (http://www.fujitsu.com/scholarship), dikombinasikan dengan separuh lainnya yang berasal dari karyawan Fujitsu dan perusahaan lain di Jepang sendiri.

Keunikan program ini adalah fokusnya, sesuai dengan namanya, di leadership and inovasi berbasis pengetahuan.

Selain itu, kegiatannya dilaksanakan di empat negara berbeda yakni Jepang, Amerika Serikat, Singapura dan Thailand secara estafet.

Dengan total durasi sekitar 3,5 bulan yang diselenggarakan 2 angkatan per tahun.

Diberi label sesuai musim: Spring (musim semi) dan fall (musim gugur).

Saya terpilih menjadi partisipan dari Indonesia angkatan terakhir pada tahun 2018 lalu. Istilahnya GLIK 2018 Fall.

Programnya dimulai akhir Agustus dan berakhir awal Desember 2018 lalu.

Baca: Asyik Isap Lem di Sekolah, Tiga Siswa SMPN 10 Palopo Diamankan

Programnya sangat padat dan intensif. Puluhan mata kuliah diberikan setiap hari kerja (Senin-Jumat), pagi sampai sore.

Bagi para peserta yang sudah bekerja full time, intensitas kegiatan kursus ini sangat mirip dengan dunia kerja mereka.

Sangat beda misalnya dengan intensitas program beasiswa pendidikan tinggi (sarjana atau pascasarjana) atau kursus singkat lainnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved