Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pasar Semen Tetap Lesu, PT Tonasa Line Mulai Jual Kapal Tanker

PT Tonasa Line, perusahaan angkutan semen dan keagenan milik PT Semen Tonasa di Pangkep, Sulsel, mulai menjual 1 dari 10 unit kapal tankernya.

Penulis: Munjiyah Dirga Ghazali | Editor: Nurul Adha Islamiah
Kabiro Humas Tonasa
Kapal Tonasa Lines pengangkut bantuan sembako untuk korban gempa dan tsunami 

Total kapasitas produksi dari 14 pabrik semen di Tanah Air, 107,4 juta ton. Sementara kebutuhan domestik hanya 66,35 juta ton.

MAKASSAR, TRIBUN -- Lesunya industri semen Indonesia, lima tahun terakhir, mulai berdampak ke industri jasa ikutan.

PT Tonasa Line, perusahaan angkutan semen dan keagenan milik PT Semen Tonasa di Pangkep, Sulsel, mulai menjual 1 dari 10 unit kapal tankernya.

Kabar dilegonya kapal angkut semen curah dengan nama lambung KM Tonasa Line V ini, dilansir Ketua Tim Panitia Lelang PT Pelayaran Tonasa Lines Tabsyir Sanusi dan pejabat Lelang Kelas II Wilayah Makassar yang dimuat sebuah harian bertiras nasional, Rabu (6/1/2019).

Baca: Difungsikan Kembali Jadi Rujab Bupati, Kantor BKPSDM Luwu Pindah ke Kantor Lama

Baca: Hingga Kini Masih Ada Tujuh Jabatan Eselon Dua Kosong di Bantaeng

Baca: ASN Soppeng Suka Aturan Penggunaan Songkok Recca

Lelang dijadwalkan pekan depan, di kantor Perwakilan PT Semen Tonasa, anak perusahaan Semen Indonesia Group, di Jl Chairil Anwar, Makassar.

Dari dokumen pariwara di Harian KOMPAS itu, harga limit lelang kapal angkut buatan Jepang tahun 1971 itu Rp13,8 M dengan jaminan Rp6,8 M.

Di laman resmi PT Pelayaran Tonasa Lines, melansir kapal angkut bertonase 5250 Metrik Ton itu, adalah satu dari 10 unit kapal angkut milik perusahaan yang port base-nya di Pelabuhan Khusus Biringkassi, Kecamatan Bungoro, Pangkep.

Dari pantauan Tribun, hingga Kamis (17/1/2019), kapal masih ditambatkan di laut sekitar muara Sungai Pangkajene.

"Lamami itu buang jangkar di dekat Biringkassi Pak, ndak seperti dulu," kata Kahar, nelayan tradisional muara Sungai Pangkajene, dari Kampung Toli-Toli, Desa Tekonglabbua, Pangkep.

Dia menggambarkan aktivitas bongkar muat di pelabuhan khusus itu tak seramai satu dekade lalu. 

"Sebelum puasa dulu, saya pernah hitung ada 20 kapal besi yang buang jangkar, ndak biasanya begitu," kata Kahar.

Penjualan semen PT Semen Tonasa, memang terus turun, dan nyaris tak bergerak dalam 6 tahun terakhir.

Kondisi serupa juga dialami 14 pabrik semen di Tanah Air. Ekspansi raksasa semen asal China, seperti Conch ke timur Indonesia, membuat mesin di pabrik tak bekerja sesuai kapasitas terpasang.

Ilustrasi
Ilustrasi ()

Baca: Awal Tahun Harga Semen Tetap, Segini Harga Eceran Bosowa dan Tonasa

Asosiasi Semen Indonesia (ASI) menyebut hingga kuartal I 2018, ada kelebihan sekitar 41,01 juta ton semen tak terserap pasar domestik

Total kapasitas produksi dari 14 pabrik semen di Tanah Air, 107,4 juta ton. Sementara kebutuhan domestik hanya 66,35 juta ton.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved