Kepala BNPB Minta Pemprov Sulteng Bentuk Tim Terpadu Penataan Kota Palu dan Sekitarnya
Pemulihan dampak bencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi, di ruang polibu Kantor Gubernur Sulawesi Tengah
Penulis: abdul humul faaiz | Editor: Suryana Anas
Laporn Tribunpalu.com, Abdul Humul Faaiz
TRIBUN-TIMUR, PALU – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, menggelar rapat evaluasi pelaksanaan kegiatan pemulihan dampak bencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi, di ruang polibu Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Kamis (17/1/2019).
Rapat evaluasi dihadiri oleh Kepala Badan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo dan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati.
Sehubungan dengan penataan kawasan terdampak bencana Sulteng ke depan, Kepala BNPB Letjen Doni Monardo meminta agar Pemerintah Provinsi untuk untuk membentuk tim terpadu.
Baca: Jelang Pemilu 2019, Napi Lapas Selayar Jalani Perekaman E-KTP
Baca: Rekam Jejak Ira Koesno, Moderator Debat Capres-Cawaspres 2019, Kontroversi Cabut Gigi
Baca: Terakreditasi Paripurna, Dollah Mando Resmikan Gedung Baru Puskesmas Tanrutedong
Baca: Rakor Pendidikan Dihadiri 1200 Kepsek dan Pengawas
Baca: TRIBUNWIKI: Gammara Gelar Kontes Foto Valentine
Baca: Tim Terpadu Evakuasi Pohon Tumbang di 18 Titik di Gowa
Tim terpadu tersebut nantinya bertugas dalam menyosialisasikan program-program kedepan terutama yang berhubungan dengan penataan kembali kawasan yang terdampak bencana khususnya Kota Palu, Sigi dan Donggala.
"Masih ada mungkin masyarakat yang belum mau mengikuti beberapa keinginan pemerintah profinsi atau panitia yang terlibat dalam penataan, sehingga perlu dibentuk tim terpadu," katanya.
Doni Monardo berharap, di masa transisi pemululihan ini, Pihak TNI dan Polri juga harus terlibat, salah satunya dalam hal pendekatan kepada masyarakat khususnya tokoh masyarakat, agar program pemerintah dapat tersampaikan dengan baik.
"Juga para budayawan, para pemuka adat, serta tokoh-tokoh pemuda lainnya, libatkan mereka dalam sistem terintegrasi," katanya.
"Sehingga nantinya mereka ini bisa menjadi bagian sistem untuk menyampaikan program-program pemerintah kedepan terutama yang berhubungan dengan penataan kembali kawasan palu dan sekitarnya," tambahnya.
Doni Monardo berharap, jika telah terbentuk tim sosialisasi ini idealnya memiliki tempat sediri, sehingga dapat melakukan evaluasi setiap pekan.
Ini menurut Doni Monardo sangat penting agar pemerintah provinsi dan pemerintah pusat tidak memikul beban bencana ini sendiri.
Dengan melibatkan para tokoh-tokoh ini, akan jauh lebih efektif, sehingga pesan-pesan dari pemerintah bisa tersampaikan kepada publik.
Selain itu, Doni Monardo juga berharap agar proses sosialisasi selalu melibatkan media sehingga apa yang menjadi pesan-pesan utama dalam program-program utama kedepan tidak disalahtafsirkan oleh masyarakat.
"Karena kesalahan menjabarkan, apa yang menjadi keinginan tim, itu akan berpengaruh terhadap kepentingan masyarakat. Jadi kebersamaan dengan seluruh komponen, pemerintah, para pakar, komunitas serta media ini kita harapkan menjadi satu kesatuan.
Baca: Selama 3 Bulan, Ini Hasil Operasi Penertiban IMB dan Izin Usaha Pemkab Toraja
Baca: VIDEO : Pemuda Aliansi Pemerhati Kalmas Pangkep Demo di Kantor Dinas Pendidikan, Ini Tuntutannya
Baca: Balai TNBRT Selayar Gelar Patroli, Sita Tiga Kompresor
Baca: Setelah Dijenguk Wabup Lutim, Tasya Dibawa ke Makassar untuk Operasi, Begini Kondisinya
Baca: Baca Ini, Cara Kerja Pembuat Berita Hoax Kelas Kakap, Ada Tentang Jokowi Juga
Baca: Banyak Gedung Kantor Pemkab Luwu Timur Tidak Terawat
Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube Kami: