Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gegara Baliho Caleg, Pagar Lapangan Desa Kabba Pangkep Rubuh

Pagar berkonstruksi tembok bata. Panjangnya sekitar 150 m memanjang dari timur ke barat., tinggi sekitar 2,3 meter.

Penulis: Nurul Adha Islamiah | Editor: Thamzil Thahir
dok_facebook/samad
Pagar Lapangan CangkoE, Desa Ka’bah, Kecamatan Minasate’ne, Kabupaten Pangkep, rubuh Rabu (16/1/2019) siang. di sapanjang lapangan ini tertambat belasan baligho caleg 

PANGKEP, TRIBUN–TIMUR.COM – “Terlalu banyak baligho (baliho) caleg Pak..’ ada angin kencang rubuhmi,” kata Kepala Desa Ka’bah, Kecamatan Minasate’ne, Kabupaten Pangkep, Nasrullah Salam, Rabu (16/1/2019) siang, menanggapi rubuhnya pagar Lapangan CangkoE, Desa Kabba, pukul 12.30 wita.

Kades yang oleh warganya akrab disapa Zul Kabba ini, mengaku menyaksikan langsung insiden rubuhnya pagar yang dibangun tahun 2015 itu, usai azan Lohor.

Jarak antara kantornya dengan lapangan Desa CangkoE hanya sekitar 100 meter, di sebelah timur.

Pagar Lapangan Desa Ka’bah, Kecamatan Minasate’ne, Kabupaten Pangkep, Rabu (16/1/2019) siang, rubuh pukul 12.30 wita.
Pagar Lapangan Desa Ka’bah, Kecamatan Minasate’ne, Kabupaten Pangkep, Rabu (16/1/2019) siang, rubuh pukul 12.30 wita. (dok_tribun-timur/facebook)

Lapangan ini berada di jalan poros kabupaten yang menghubungkan ibu kota kabupaten dengan eks pabrik PT Semen Tonasa I dan ibu kota kecamatan Balocci, di kaki Gunung Bulusaraung, yang berbatasan dengan Bone dan Maros.

Baca: Baliho Posko Pemenangan Jokowi di Mamuju Dirusak OTK

Baca: Di Ruang Sidang, Manager Keuangan Abu Tours Mengaku Hanya Lulusan Sekolah Dasar

Pagar berkonstruksi tembok bata. Panjangnya sekitar 150 m memanjang dari timur ke barat., tinggi sekitar 2,3 meter.

Di bagian atas pagar, adal jaring teralis dari alumnuim. Teralis itu ditopang pipa baja ukuran 3 inc.
Nah di sepanjang teralis alumunium dan pipa itulah, belasan baligho ukuran 1x2,5 meter dan ukuran 1X1 meter ditambatkan.

Saat badai tropis dan angin kencang menerjang, baligho calon anggota legislatif dari dapil I DPRD Pangkep (Pangkajene, Minasate’ne dan Balocci) dan DPRD provinsi itu, ibarat jadi “layar perahu’.

“Berat sekali kodong bebannya. Sudah empat tahun ini ada angin kencang, tapi pagar kuatji. Nanti ada baligho yang terpasang disana, baru rubuh,” ujar Zul Kabba kepada Tribun.

Kades masih bingung siapa yang harus tanggun jawab atas insiden rusakanya fasilitas publik desa ini.

“Saya baru mau bicarakan dengan badan desa, laporan ke Pak Camat dan Bupati,” ujarnya.
Kades berharapa para caleg yang balighonya terpasang, lebih pekan dan tahu diri atas insiden ini.

“Kalau tak peka dan tak mau tanggung jawab. Warga kami ini berpendidikan dan rasional. Mana caleg yang laik dipilih,” kata Kades yang rumahnya tak jauh dari kediaman mertua Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman ini.

Netizen yang juga warga Kabba, AM Yusran Syawal di akun Facebooknya, menyebut selain baligho caleg ada juga baligho dari Samsat Provinsi bergambar, Gubernur Nurdin Abdullah, Wagub Andi Sudirman Sulaiman dan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bappeda) Sulsel Tautoto Tana Ranggina, juga ikut tumbang.

Warga lainnya, Mustam Samad, yang juga menguduh foto-foto insiden itu, meminta
para celeg yang balighonya terpasang di lapangan Desa Kabba supaya bertanggung jawab.
“Tahu diri meki,, terima kasih,”

Berikut tujuh baliho yang rubuh bersama pagar lapangan tersebut antara lain: Rivai Dolo caleg DPRD Kabupaten Dapil 1 partai Hanura, Syahruddin F Caleg DPRD Kabupaten Dapil 1 Partai Gerindra, Sofyan Razak caleg DPRD Dapil 1 Partai Gerindra; Muh Abdul Basmah, caleg DPRD dapil 1 PPP: Andi Muh Iksan DPD RI, Sofyan Hasan DPRD Kabupaten Pangkep, Dapil 1 partai Nasdem, H Hasnah Syam DPR RI dan satu baliho imbauan pajak berukuran 4x4 bergambar Gubernur Nurdin Abdullah, Wkil Gubernur Sudirman Sulaiman dan Kepala Badan Pendapatan Daerah Tau Toto Tanaranggina.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved