Fenomena Supermoon Terjadi Januari Ini, Jangan Sampai Kelewatan, Ada Hujan Meteor Juga
Fenomena Supermoon Terjadi Januari Ini, Catat Tanggalnya dan Jangan Sampai Kelewatan.Supermoon adalah peristiwa langit saat Bulan dekat dengan bumi.
TRIBUN-TIMUR.COM - Di awal Januari lalu, tepatnya pada 6 Januari, ada peristiwa gerhana matahari yang terjadi, teman-teman.
Selain gerhana matahari, ternyata pada bulan Januari ini akan terjadi peristiwa gerhana lainnya, yaitu gerhana bulan.
Gerhana bulan yang akan terjadi di awal tahun ini termasuk peristiwa langit yang cukup spesial, nih, teman-teman.
Itu karena gerhana bulan ini disebut juga sebagai fenomena Supermoon.
Supermoon adalah peristiwa langit saat Bulan berada dalam jarak terdekatnya dengan Bumi, dan peristiwa langit ini selalu terjadi saat Bulan sedang dalam tahap purnama.
Nah, ini artinya saat supermoon sedang berlangsung, kita bisa melihat bulan purnama lebih terang dan juga lebih dekat dari biasanya, teman-teman.
Pada 21 Januari mendatang, fenomena supermoon pertama di tahun ini akan kembali terjadi dan Bulan akan berada di jarak sekitar 357 kilometer saja dari Bumi, lo!
Gerhana bulan ini sebenarnya dapat dilihat dari negara manapun saat malam hari dan langit cerah, teman-teman.
Tapi di beberapa tempat, gerhana bulan akan terlihat secara utuh. Di tempat lain, Bulan akan terlihat terbit atau tenggelam selama gerhana terjadi.
Pada gerhana bulan supermoon yang akan terjadi 21 Januari mendatang, wilayah yang bisa menyaksikan supermoon dengan baik adalah Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, Afrika, dan sebagian wilayah Asia.
Sayangnya, meskipun beberapa wilayah di Asia dapat menyaksikan supermoon ini, ternyata Indonesia bukan salah satu negara yang beruntung bisa menyaksikan supermoon, nih, teman-teman.
Sebutan supermoon baru ditemukan pada tahun 1979 oleh richard Nolle, dan peristiwa langit tersebut disebut supermoon kalau bulan berada pada jarak sekitar 90 persen dari titik terdekatnya dengan Bumi.
Nah, jarak Bulan yng selalu berubah-ubah ini karena gerakan atau jalur mengorbit Bulan pada Bumi tidak berbentuk lingkaran, teman-teman.
Jalur mengorbit Bulan ini ternyata berbentuk oval, lo.
Inilah yang menyebabkan Bulan kadang bisa berada di jarak terjauh atapun menjadi sangat dekat dengan Bumi.
Sedangkan jarak rata-rata Bulan dengan Bumi sekitar 382.900 kilometer dari pusat Bulan ke pusat Bumi.
Walaupun supermoon 21 Januari mendatang tidak bisa kita saksikan di langit Indonesia, tapi masih ada 2 supermoon yang akan terjadi tahun ini, lo, yaitu pada bulan Februari dan Maret mendatang.
Mungkin saja kita bisa melihat supermoon tersebut, nih, teman-teman.
Ini saatnya bagi Anda untuk bersiap membuka lembaran baru dan menikmati berbagai tantangan yang ada di tahun 2019.
Hujan Meteor Akan Terjadi di Indonesia Agustus
Sepanjang tahun 2018, kita sudah menyaksikan berbagai kejadian astronomi menarik, di antaranya adalah empat kali gerhana.
Di tahun 2019 ini, sejumlah peristiwa astronomi menarik juga akan terjadi di langit Indonesia.
1. Supermoon

Supermoon terjadi ketika bulan berada di jarak terdekatnya dengan bumi.
Fenomena ini akan terjadi pada 19 Februari 2019 dan bulan akan terlihat 30% lebih terang, serta 14% lebih besar dari bulan purnama biasa.
Saat itu, jarak bumi dan bulan lebih kurang 356.000 km.
2. Oposisi Jupiter

Planet terbesar di sistem tata surya, Jupiter, akan berada di jarak terdekatnya dengan bumi (dikenal dengan istilah oposisi Jupiter) pada 10 Juni 2019.
Saat itu, jarak Jupiter dari bumi adalah sekitar 4,28 AU (1 AU=150 juta km).
Anda bisa melihat Planet Jupiter dengan mata telanjang, berupa bintang kuning terang yang tidak berkedip-kedip.
3. Oposisi Saturnus

Oposisi Saturnus akan terjadi pada 9 Juli 2019.
Saat itu, jaraknya dari bumi lebih kurang 9,03 AU.
Sebab jaraknya yang masih jauh dari bumi, maka masih dibutuhkan teleskop untuk melihatnya.
4. Gerhana Bulan Parsial 17 Juli 2019

Gerhana bulan parsial atau sebagian akan terjadi pada 17 Juli 2019.
TribunJogja.com melansir dari Infoastronomy.org, gerhana bulan parsial ini akan berlangsung selama 5 jam 34 menit, dengan fase parsial selama 2 jam 58 menit.
Proses gerhana bisa diamati mulai pukul 01.34 WIB.
Fase parsial akan dimulai pukul 03.01 WIB dan puncaknya akan terjadi pada pukul 04.30 WIB.
Gerhana akan berakhir pada 05.59 WIB.
5. Hujan Meteor Perseid

Fenomena ini merupakan hujan meteor terbaik setiap tahunnya.
Di tahun 2019 nanti, Anda dapat menyaksikannya pada tanggal 13 Agustus.
Sekitar 50 hingga 100 meteor akan muncul per jam.
6. Hujan Meteor Orionid

Puncak hujan meteor Orinoid akan terjadi pada 21 Oktober 2019, dengan intensitas 10-20 meteor per jam.
Hujan meteor ini berasal dari sisa-sisa Komet Halley.
7. Hujan Meteor Geminid

Puncak hujan meteor Geminid akan terjadi pada 14 Desember 2019.
Per jamnya akan muncul sekitar 80 meteor.
Hujan ini bisa diamati mulai pukul 2 dini hari.
8. Gerhana Matahari Cincin 26 Desember 2019

Gerhana matahari cincin terjadi ketika bulan terlalu jauh dari bumi, sehingga tak mampu menutupi matahari sepenuhnya.
Mengutip dari Seasky.org, korona matahari tidak terlihat selama gerhana cincin terjadi.