Prof Ambo Tuwo Jadi Konsul Kehormatan Perancis, Rektor Unhas Beri Apresiasi
Menurut Suharman, Konsul Kehormatan ini memiliki fungsi yang sangat penting dalam mempererat hubungan antarbangsa.
Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Insan Ikhlas Djalil
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Salah seorang staf pengajar Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Prof Dr Ir Ambo Tuwo DEA (56), mendapatkan kepercayaan dari Perancis.
Guru besar Unhas ini mendapat amanah sebagai Konsul Kehormatan Perancis di Indonesia.
Direktur Komunikasi Unhas, Suharman Hamzah PhD, menyampaikan informasi ini dalam rilisnya, Jumat (11/1/2019).
Suharman mengatakan, Unhas menerima tembusan surat undangan penyerahan surat pengakuan (exequatur) salah satu staf pengajar Unhas itu sebagai konsul kehormatan.
"Prof Dr Ir Ambo Tuwo DEA staf pengajar Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas, dipercaya oleh pemerintah Perancis sebagai Konsul Kehormatan di Indonesia," tambahnya.

"Hari ini (kemarin) Prof Ambo Tuwo menerima surat pengakuan (exequatur) atas penunjukan sebagai Konsul Kehormatan bersama 3 orang dengan negara yang berbeda, dari Kementerian Luar Negeri Inonesia,” katanya.
“Exequatur ini diserahkan langsung oleh Dirjen Protokoler dan Konsuler Kemenlu, Bapak Andri Hadi, di kantor Kemenlu RI, Pejambon, Jakarta," lanjutnya.
Menurut Suharman, Konsul Kehormatan ini memiliki fungsi yang sangat penting dalam mempererat hubungan antarbangsa.
Rektor Unhas Beri Ucapan Selamat
Rektor Unhas Makassar, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu, menyampaikan ucapan selamat kepada Prof Dr Ambo Tuwo atas kepercayaan penting dari pemerintah Perancis itu.
Rektor yakin, dengan bekal pengalaman dan jejaring yang dimiliki, Prof Ambo Tuwo akan sukses mengemban amanah tersebut
"Semoga dengan kepercayaan ini, Unhas juga akan semakin dikenal dan mengangkat reputasi Unhas di Perancis secara khusus maupun secara umum di kancah global," katanya.
Beberapa waktu lalu, Kedutaan Besar Perancis di Indonesia meminta Prof Ambo Tuwo untuk menjadi Konsul Kehormatan.
Guru besar kelahiran Makassar 56 tahun silam itu, memang pernah menghabiskan waktu sekitar enam tahun di Perancis.

Dosen teladan kedua tingkat Unhas tahun 1995 ini, menyelesaikan pendidikan strata dua (magister) di Universite de Bretagne Occicentale, Brest Perancis bidang Manajemen Sumberdaya Pesisir tahun 1990.