Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Keunikan Si Bungsu Pantik Air Mata Senator Asal Sulsel, Iqbal Nangis Lihat Anaknya di Depan Kakbah

Senator RI asal Sulsel AM Iqbal Parewangi menangis mendengar pengakuan anaknya di depan Kakbah

Editor: AS Kambie

Menangis haru di depan Kakbah
Pengalaman spiritual di Masjidil Haram

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Senator RI asal Sulsel, AM Iqbal Parewangi, umrah bersama keluarga.

Umrah kali ini sekaligus digunakan Senator RI asal Sulsel AM Iqbal Parewangi memberi didikan khusus kepada anak bungsunya yang baru berusia 5 tahun, AM Hiramacca Averroes Qyus Putra.

Iqbal menilai anak bungsunya yang dia sapa Macca itu punya kemampuan unik yang diberikan oleh Allah pemilik segala kemampuan.

“Macca terus-menerus berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Sudah begitu sejak mulai bisa bicara. Banyak sahabat-sahabat saya bertanya Macca lahir dimana, dan heran ketika tahu Macca lahir di Makassar,” kata Iqbal dari Masjidil Haram, Mekah, via WhatsApp, Kamis (10/1/2019) malam.

Senator RI asal Sulsel AM Iqbal Parewangi mencium bahagia putra bungsunya, AM Hiramacca Averroes QYus Putra (5), usai menuntunnya bersalaman dengan puluhan jamaah Salat Asar Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Rabu (9/1/2019).
Senator RI asal Sulsel AM Iqbal Parewangi mencium bahagia putra bungsunya, AM Hiramacca Averroes QYus Putra (5), usai menuntunnya bersalaman dengan puluhan jamaah Salat Asar Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Rabu (9/1/2019). (dok.tribun)

Lebih heran lagi ketika mereka tahu bahwa Macca tidak diberi pendidikan khusus untuk itu. Di rumah juga kami sehari-hari menggunakan bahasa Indonesia, Bugis dan Makassar.

“Keheranan para sahabat sering saya jawab bahwa Macca suka nonton yang berbahasa Inggris di online. Tapi mereka sendiri yang menimpali bahwa banyak juga anak-anak nonton begitu, tapi komunikasinya tetap saja bukan bahasa Inggris,” jelas Iqbal.

Keunikan lain dari Macca, menurut Iqbal, sangat mudah bergaul dengan siapapun, baik sebayanya apalagi dengan yang lebih tua.

“Menyadari kekhasannya, saya sempatkan melakukan dua hal di Tanah Suci khusus dengan Macca. Pertama menyemai benih-benih spiritualitas ke dalam jiwanya yang masih putih bersih. Agar kelak dia tumbuh menjadi generasi millennial berkesadaran izzul islama wal muslimin. Kedua, mengajaknya berjabatan tangan dengan sebanyak mungkin jamaah baik di Masjid Haram,” jelas Iqbal.

Ada dialog kecil membuat Iqbal terhenyak. Ketika satu sesi prosesi jabat tangan selesai, 9 Januari sore, Iqbal berkata ke Macca, “You have to know baby, all they are Moslem from anywhere in the world."

Dengan nada riang tanpa beban, Macca berkata, “Are they all my brother, Atta?"
“Mendengar pertanyaannya, saya tertegun. Tidak terasa air mata saya meleleh. Ada rasa haru sekaligus syukur bergemuruh di dada saya,” ujar Iqbal menambahkan.

Macca memeluk ayah yang dia panggil Atta itu seraya berkata, "Why do you cry, Dad?"

Bentang Sajadah
Bagi incumbent Senator RI asal Sulsel itu, umrah kali ini juga bermakna penyerahan segalanyan kepada kuasa Allah SWT.

Dia menyadari, kehidupan manusia merupakan bentangan sajadah panjang. Agar semua hal di atas sajadah panjang itu bernilai ibadah, harus terjaga hablun minallah selain hablun minannas. Bahkan manusia memerlukan cagak khusus melalui momen tertentu. Salah satunya Umrah.

Kesadaran spiritual seperti itu begitu kuat mewarnai gerak langkah Senator RI asal Sulsel, AM Iqbal Parewangi.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved