Gempa Mamasa
Mamasa Masih Diguncang Gempa, BPBD Imbau Warga Tidak Panik
Kepala BPBD Daud Sattu mengatakan, gempa yang terjadi di mamasa adalah bagian dari yang terjadi di Palu.
Penulis: herson bongga karaeng | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Herson Bonggakaraeng
TRIBUNMAMASA.COM, Mamasa - Gempa yang terjadi di mamasa sejak akhir tahun lalu sempat membuat panik penduduk di Kabupaten mamasa, Sulawesi Barat.
Tapi kehidupan masyarakat mamasa sudah mulai normal walau kadang masih digoncang gempa, itu sudah di anggap biasa bagi masyarakat.
Saat dikonfirmasi di kantornya Jl Poros Bubunbatu, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat terkait dengan gempa yang masih sering terjadi Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Daud Sattu mengatakan, gempa yang terjadi di mamasa adalah bagian dari yang terjadi di Palu. Istilahnya di Palu itu induknya dan di Mamasa ini ranting rantingnya.
Baca: IMPS Marioriawa Gotong Royong Bersihkan Puing Jembatan Gantung
Baca: Kejutan Bursa Transfer, Teco ke Bali United / Madura United, Rakic ke PSM, Persib, Persija, Arema?
Baca: Temui Danny, Kalapas Makassar Bawakan Roti Produk Warga Binaan
Baca: Dibackup Polda Sulsel, Timsus Polsek Rapocini Amankan Tiga Pelaku Begal
Baca: VIDEO : Tanggapan Pengunjung Soal Tarif Jembatan Kaca Patung Yesus Buntu BurakeTana Toraja
Baca: Sepekan Hujan Terus Turun di Pangkep, Dermaga Pangkajene Tergenang
Baca: Maia Estianty Bahas Soal Karma saat Ditanya Soal Kehidupan Ahmad Dhani Kini, Ini Videonya
Baca: Angin Kencang Terjang Sejumlah Pondok Wisata di Ammani Pinrang
Baca: Hotman Paris Gebrak Meja di Depan Chikita Meidy: Baru Kali ini Ada Tamu Menghina Hotman Paris
Baca: Video Gelombang Tinggi di Dermaga Pangkajene
Baca: Sumbangan Dana Kampanye Nihil, Dosen STAI Al Gazali: Sulit Dipercaya
Baca: Sumbangan Dana Kampanye Nihil, Dosen STAI Al Gazali: Sulit Dipercaya
"Tapi menurut BMKG tidak akan ada gempa terjadi sebesar di Palu, itu penjelasan dari BMKG. Kemudian tanah yang ada di Mamasa beda dengan tanah yang ada di palu,"ujarnya kepada tribunmamasa.com, Jumat, 4/1/2019 siang tadi.
Ia melanjutkan, menurut penelitian yang di lakukan BMKG tanah yang ada di Mamasa, pada bagian atas tanah merah dan dibawahnya ada batu cadas. Berbeda dengan tanah yang ada di Palu, yang dibawah tanahnya berair dan berpasir. Sehingga mudah bergeser atau bergerak.
itu penjelasan dari BMKG,"tegasnya.
Sehubungan dengan likuifakasi sangat kecil kemungkinannya terjadi di Mamasa beda dengan di Palu.
Kemudian mengenai gempa yang masih terjadi, tidak ada yang bisa prediksi kapan terjadi dan kapn berakhir hanya kita tetap waspada dan apa bila terjadi gempa jangan panik,"pungkasnya.
Apa lagi kalau kita lihat sekarang grafiknya mulai agak menurun dan kita tidak tahu kapan berhentinya.
Kalau berdasarkan gempa yang terjadi didaerah - daerah lain khususnya yang terjadi di Halmahera itu pernah, terjadi 3 bulan.
"Kalau sama dengn yang di sana ya mungkin sekitar 3 bulan, bisa lebih bisa kurang,"tuturnya
Tapi BPBD Mamasa menghimbau masyarakat Mamasa untuk tetap waspada dan jangan panik bila terjadi gempa. Kemudian masyarakat dimohon untuk menghindari reruntuhan dan tanah tanah longsor. Terutama bagi masyarakat yang bermukim di kaki - kaki gunung kalau hujan terus menerus sebaiknya di tinggalkn.
Kemudian yang bermukim di pinggir pinggir sungai atau didekat kaki gunung agar lebih berhati hati karena yang ditakutkan nanti terjadi longsor atau terjadi banjir bandang.
"Itu yang berbahaya,"tegasnya.
jadi di harapkan kepada masyarakat berhati hati kemudian beraktifitas saja sesuai dengan kegiatan mereka seperti biasa dan tetap waspada.