Diduga Jadi Penyebab banjir, Pemkab Barru Ancam Blacklist Pemilik Tambang yang Tak Lakukan Reklamasi
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Barru, Taufik Mustafa, mengaitkan-ngaitkan peristiwa banjir bandang yang melanda Kabupaten Barru
Penulis: Akbar | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan TribunBarru.com, Akbar HS
TRIBUNBARRU. COM, BARRU - Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Barru, Taufik Mustafa, mengaitkan-ngaitkan peristiwa banjir bandang yang melanda Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan pada Jumat (28/12/2018) lalu dengan bekas galian tambang proyek nasional Rel Kereta Api (RKA).
Menurutnya, dampak dari pengerukan tambang tanah timbunan RKA menjadi penyebab air meluap dan berujung banjir.
"Itu karena lubang dari bekas galian tanah timbunan di lokasi tambang tidak diperbaiki atau direklamasi, jadi air hujan meluap sehingga banjir," kata Taufik Mustafa kepada TribunBarru.com, ditemui di kantor Dinas Lingkungan Hidup Barru, Jumat (4/1/2019).
Taufik mengaku, pihaknya telah menyampaikan ke pemilik tambang untuk melakukan reklamasi di lokasi tambang.
"Bahkan, kita sudah tiga kali melayangkan surat teguran ke mereka (pemilik tambang) agar mereka melakukan reklamasi, tapi nyatanya sampai sekarang saya lihat belum ada tindak lanjutnya," katanya.
Olehnya itu, Taufik menegaskan akan memblacklist izin pemilik tambang yang menyalahi aturan.
"Dalam UKL dan UPL sudah ada semua tercantum aturan yang harus diikuti, termasuk soal reklamasi. Makanya kalau dalam waktu ke depan jika lokasi tambang tidak direklamasi akan kita blakclist dan tidak ada lagi izin menambang untuk pemilik tambang yang bersangkutan," tandasnya.
Sekadar diketahui, banjir bandang terjadi di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan pada Jumat (28/12/2018) lalu.
Dalam peristiwa tersebut tercatat ada ribuan rumah warga yang terendam.
Dampak terparah dari peristiwa banjir ini terdapat di dua lokasi dari tujuh kecamatan di Kabupaten Barru, yakni di Pacciro Kecamatan Balusu dan di Siawung Kecamatan Barru.
Banjir tersebut berdampak pada pemukiman dan persawahan warga setempat.
Bahkan akibat dari banjir itu dua nyawa warga Barru terenggut lantaran terseret arus yang mengalir deras.
Peristiwa ini pun menjadi banjir terparah yang melanda Barru di penghujung 2018.